INDONESIATREN.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Triadi Machmudin meminta seluruh daerah untuk memanfaatkan momentum hujan untuk melakukan penanaman tanaman pangan.
Hal itu sesuai dengan arahan Badan Pangan Nasional agar daerah bisa sebanyak-banyaknya menanam tanaman pangan.
Mengingat, musim kemarau tahun ini lebih panjang daripada tahun sebelumnya, sehingga menyebabkan kekeringan di berbagai daerah.
"Sebelumnya kita mengalami kekeringan dan sekarang sudah mulai penghujan, maka harus dimanfaatkan secepatnya dan sebaik-baiknya dengan sebanyak mungkin menanam pangan," kata Bey pada peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 43 Tingkat Provinsi pada Sabtu, 25 November 2023.
Baca juga: Viral! Guru SMP di NTT Tidak Dapat Gaji 10 Tahun, Kini Tinggal di Perpustakaan Sekolah
Dengan kondisi tersebut, Bey meminta agar pihak terkait untuk memastikan sistem pengairan ke lahan produksi pangan. Pemprov Jabar saat juga sedang berkoordinasi dengan Kementerian Pangan.
"Jangan sampai ada pengairan sawah yang tersendat atau pampat. Pemprov Jabar juga berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian," ujarnya.
Lebih lanjut, Bey menambahkan, HPS bukan sekadar peringatan setiap tahun. Lebih dari itu, HPS harus menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat pada pentingnya pangan serta tantangan global yang dihadapi.
"Penting bagi kita menyadarkan masyarakat untuk menghargai pangan, mengurangi pemborosan, dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya pangan yang dimiliki. Salah satunya mendukung gerakan makan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA)," kata dia menambahkan.
Baca juga: Novel Baswedan Bantah Isu Jadi Ketua KPK Gantikan Firli Bahuri: Saya Tidak Pernah Berkata Demikian
Dengan begitu, pemanfaatkan dalam penggunaan pangan juga harus menjadi perhatian seperti halnya pada konsumsi beras.
Dia menyarankan untuk mulai bervariatif dalam konsumsi pangan terkait karbohidrat, selain sebagai penghematan juga untuk kesehatan.
"Seperti dalam pengurangan nasi di tingkat rumah tangga, untuk peralihan (dari beras) tidak bisa dipaksakan, itu kesadaran dari masyarakat," kata dia.
"Saat ini banyak pengetahuan tentang kesehatan, bagaimana dampak gula pada beras, tapi beras juga sudah banyak jenis seperti beras merah dan hitam," sambungnya.(*)