INDONESIATREN.COM - Pemprov Jawa Barat (Jabar) telah menetapkan status siaga darurat bencana untuk 27 daerah mulai 9 November 2023 hingga 31 Mei 2024. Pemprov Jabar pun menindaklanjuti penetapan status itu ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM.
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin mengatakan, tujuan koordinasi dengan PVMBG ini untuk memitigasi pontensi bencana di musim penghujan dan cuaca ekstrem. Mengingat, saat musim penghujan banyak terjadi banjir dan tanah longsor.
"Pemprov Jabar ingin lebih tahu, lebih detail seperti apa sebetulnya dan apakah bisa dihindari. Dengan koordinasi yang lebih baik lagi kami juga akan bekerja lebih keras untuk memitigasi bencana di Jabar," kata Bey di Bandung pada Jumat, 8 Desember 2023.
Dia mengungkapkan, PVMBG telah menyiapkan portal khusus yaitu vsi.esdm.go.id untuk mengetahui kawasan rawan bencana gunung api, gerakan tanah, gempa bumi, hingga tsunami. Sehingga masyarakat bisa mengetahui situasi di daerahnya.
Baca juga: 5 Bahan Dapur Murah Meriah Ini Manjur untuk Obati Batuk Pilek di Tengah Lonjakan Covid-19
"Tapi mohon diingat, jangan panik tapi harus waspada," ucapnya.
Lebih lanjut, Bey meminta masyarakat harus lebih jeli dan memastikan kebenaran ketika mendapat informasi terkait bencana alam. Masyarakat bisa memastikan kebenaran informasi tersebut melalui Call Center 136.
"Jadi masyarakat yang ingin tahu apakah sebuah berita gunung berapi maupun pergerakan tanah bisa ditanyakan langsung," ujarnya.
Saat ini, Pemprov Jabar telah menyiapkan anggaran bantuan tak terduga (BTT) untuk bencana alam senilai Rp400 miliar. Anggaran itu khusus untuk 2023 tetapi nantinya bisa digunakan untuk hal mendesak lainnya.
"Untuk tahun 2023, sekitar Rp400 miliar tapi tidak melulu untuk ini (bencana) itu provinsi tapi pemerintah kabupaten/kota juga punya," tuturnya.
Sementara itu, kepala PVMBG Kementerian ESDM, Hendra Gunawan menambahkan, hingga saat ini mayoritas pergerakan tanah di Sukabumi, Sumedang, dan Majalengka.
"Daerah itu terkenal dengan gerakan tanah yang lambat," kata Hendra.(*)