INDONESIATREN.COM - Keberadaan Klinik Citra Insani di kawasan wisata Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat, yang relatif sangat jauh dari kota-kota besar di Indonesia, tak membuat pemiliknya, Prof. Mochammad Yusuf, untuk tidak serius melengkapi fasilitas medis bagi setiap pasien yang datang ke kliniknya itu.
Apalagi, mayoritas pasien yang datang, adalah penderita kanker dan tumor ganas dari luar kota Sukabumi, tak terkecuali dari kota-kota di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
Demi para pasiennya itu, Yusuf pun menyiapkan satu unit mobil ambulans, yang memungkinkan pasien untuk meminta bantuan pengantaran dan penjemputan dari Klinik Citra Insani ke rumahnya, atau sebaliknya dari kediaman pasien ke Klinik Citra Insani.
"Seingat saya, pasien yang paling paling jauh pengantarannya adalah ke Medan, Sumatera Utara. Ada pula yang ke Puwokerto, Jawa Tengah. Kalau ke Bandung atau Jakarta sih, sudah tidak terhitung lagi banyaknya," ungkap Yusuf.
Baca juga: Apa Itu Diabetes dan Bagaimana Klinik di Sukabumi Ini Menyembuhkannya?
Bahwa banyak pasien yang kemudian menggunakan fasilitas pengantaran dan penjemputan itu, tiada lain karena urusan keamanan dan kenyamanan di perjalanan. Umumnya, para pasien itu masih dalam tahap awal pengobatan di Klinik Citra Insani.
Namun, dianjurkan Yusuf untuk menjalani rawat jalan dulu di rumahnya, agar bisa tetap berkumpul dengan keluarganya. Menurut Yusuf, selain obat, kedekatan dengan keluarga adalah faktor terpenting yang sangat menentukan bagi kesembuhan pasien dari penyakit tumor ganas dan kanker yang dideritanya.
“Nah, pasien-pasien yang masih dalam perawatan inilah yang umumnya menggunakan fasilitas mobil ambulance untuk kembali ke rumahnya, dan kemudian minta dijemput saat hendak menjalani pengobatan dan rawat inap lagi di klinik," ujar Yusuf.
Saat ini, mobil ambulance itu masih senantiasa menjadi salah satu fasilitas medis terandalkan di Klinik Citra Insani. Yusuf tak menampik, bila suatu saat kelak, mobil itu akan menjelajah lebih jauh, bahkan mungkin hingga ke Papua.
"Kalau pasien maunya begitu, saya siapkan saja. Tugas saya adalah memberi yang terbaik, sesuai kebutuhan pasien," tegas Yusuf.