INDONESIATREN.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelontorkan dana bantuan Rp350 juta untuk penanganan dampak gempa di Kabupaten Sumedang.
Dana bantuan sebesar Rp350 juta itu untuk mendukung penyediaan logistik bagi korban gempa Kabupaten Sumedang dalam sepekan ini.
Kepala BNPB, Suharyanto menyampaikan, dana bantuan senilai ratusan juga itu juga untuk pemenuhan operasional petugas bencana.
"Dukungan awal, kita memberikan sejumlah uang sebesar 350 juta rupiah untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak selama seminggu ini, termasuk untuk operasional tim yang bertugas," kata Suharyanto dalam keterangannya.
Baca juga: Gempa Sumedang Kembali Mengguncang, Ini Rentetan Kejadian Guncangannya
Selama masa tanggap darurat gempa, ucapnya, Tim BNPB akan melakukan pendataan lanjutan hingga proses rehabilitasi dan rekontruksi.
Sebelumnya, Kabupaten Sumedang diguncang gempa sebanyak enam kali, terhitung sejak Minggu, 31 Desember 2023.
Gempa pertama berkekuatan 4,1 Magnitudo terjadi pada kedalaman 7 km, Minggu, 31 Desember 2023 pukul 14.35 WIB.
Kemudian, gempa susulan berkekuatan 3,4 Magnitudo. Gempa susulan kedua terjadi pada Senin, 1 Januari 2024 pukul 03.47 WIB yang berkekuatan 6 km.
Baca juga: Lagi, Sumedang Diguncang Gempa Susulan Kelima, Terasa Hingga Baleendah Bandung
Pukul 20.34 WIB, gempa susulan kedua terjadi, Kekuatannya mencapai 4,8 Magnitudo dan berkedalaman 5 km.
Berikutnya, gempa susulan ketiga berkekuatan 2,9 Magnitudo terjadi pada kedalaman 7 km pukul 23.23 WIB.
Lalu, gempa selanjutnya yang terjadi pada Senin, 1 Januari 2024 pukul 03.47, berkekuatan 2,4 Magnitudo.
Terbaru, gempa susulan kelima terjadi pada Senin, 1 Januari 2024 pukul 20.46 WIB. Gempa susulan ini berkekuatan 4,5 Magnitudo.
Baca juga: Cegah Perpecahan di Tahun Politik, Warga Kampung Pojok Indah Sukabumi Makan Bersama
Suharyanto turut meluruskan kabar mengenai jatuhnya korban jiwa atas gempa yang terjadi di Kabupaten Sumedang.
Ia menjelaskan, pasien-pasien yang bertahan di halaman RSUD Sumedang itu, bukan lah korban gempa, tetapi pasien yang terevakuasi.
Para pasien itu dievakuasi petugas keluar gedung rumah sakit sebagai bagian dari prosedur keselematan.
"Itu tidak ada ya. Justru yang sakit di rumah sakit yang ada di dalam dikeluarkan. Itu prosedur. Itu sudah dilaksanakan oleh Pemkab Sumedang dengan baik," ungkapnya.(*)