INDONESIATREN.COM - Tabrakan maut antara Kereta Api (KA) Turangga jurusan Surabaya-Bandung dan KA Lokal Commuterline Bandung di petak jalan Haurpugur-Cicalengka Km 181+700, Kabupaten Bandung menuai banyak perhatian dari berbagai kalangan.
Pakar Transportasi Institusi Teknologi Bandung (ITB) Ir R Sony Sulaksono Wibowo menyebut jalur Kereta Api di Indonesia masih terdapat jalur tunggal atau single track.
Sehingga kata dia, dengan masih adanya single track di jalur kereta api, menjadikan rawan kecelakaan.
Menurutnya, tabrakan kereta api di single track ini bisa terjadi, karena berbagai masalah. Seperti halnya dari sinyal, komunikasi dan lainnya.
"Ada kemungkinan miskomunikasi, bisa salah dari sinyal, atau salah dari masinisnya, karena dalam prosedurnya untuk di single track, KA lokal harus masuk ke salah satu emplasemen di stasiun terdekat, menunggu kereta api Turangga lewat," ucapnya.
Sony menilai PT KAI harus segera membangun jalur ganda atau double track, agar tidak kejadian serupa.
"Pembangunan double track ini memang harus disegerakan terutama di jalur selatan," ucapnya.
Baca juga: Tabrakan Kereta Api Turangga dan Cicalengka-Bandung: Empat Orang Tewas
Saat ini, kata dia, jalur kereta api yang sudah double track baru jalur utara. Sehingga pembangunan double track ke wilayah selatan harus segera dipercepat.
"Karena bagaimana pun juga, kereta api masih menjadi salah satu angkutan favorit untuk jarak jauh, terutama saat musim liburan," ujarnya
Selain itu, menurutnya perlu juga peningkatan dari berbagai kemungkinan timbulnya masalah di lapangan terkait komunikasi, seperti perbaikan-perbaikan sinyal hingga komunikasi isyarat di jalur yang masih single track.