INDONESIATREN.COM - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna meminta aparat kewilayahan baik kelurahan atau kecamatan untuk menutup area gorong-gorong yang ada di Padjadjaran.
Hal itu disampaikan setelah insiden bocah SD yang hanyut terseret arus di gorong-gorong hingga ditemukan meninggal dunia baru-baru ini.
Ema ingin tidak ada lagi korban yang terseret arus gorong-gorong tersebut. Karena kata dia, lokasi gorong-gorong tersebut memiliki arus yang cukup deras.
Baca juga: Bocah SD Kota Bandung yang Terseret Gorong-gorong Akhirnya Ditemukan, Begini Kondisinya
"Saya tadi sudah lihat lokasi kejadian anak SD yang terseret arus gorong-gorong, dan sudah meminta agar segera di tutup atau dipasang pembatas menggunakan besi, karena ini memang bahaya," kata Ema, Minggu 7 Januari 2024.
Ema pun mendesak aparat kewilayahan harus bisa melakukan mitigasi dan mengingatkan agar jangan sampai hal yang sama kembali terjadi di kemudian hari.
"Kalau saya lihat jangankan anak-anak, orang dewasa juga kalau masuk ke sini bisa terbawa arus," ucapnya.
Ema berharap, baik camat ataupun lurah bisa bergerak cepat dalam melakukan penanganan ini, agar bisa meringankan beban masyarakat.
"Nanti kita minta pak camat sama pak lurah untuk segera menyelesaikan persoalan ini," ucapnya.
Baca juga: Diskar PB Sediakan Satu Pleton Petugas Rescue Untuk Pencarian Bocah yang Terseret Arus gorong-gorong
Sebelumnya, seorang bocah asal Kecamatan Padjadjaran, Cicendo, Kota Bandung, terseret arus gorong-gorong Baladewa, pada Minggu 31 Desember 2023.
Diketahui, bocah tersebut sebelumnya tengah bermain bersama teman-temannya saat kondisi sedang hujan deras di daerah tersebut.
Petugas yang sudah melakukan pencarian sejak 31 Desember 2023 itu akhirnya berhasil menemukan bocah tersebut pada Jumat, 5 Januari 2024 dalam kondisi sudah meninggal dunia.