Alih Fungsi Puluhan Ribu Hektare Lahan di Subang Jadi Pemicu Bencana Longsor

Senin, 8 Jan 2024 16:50
    Bagikan  
Alih Fungsi Puluhan Ribu Hektare Lahan di Subang Jadi Pemicu Bencana Longsor
Istimewa

Longsor di Kabupaten Subang pada Minggu, 7 Januari 2024.

INDONESIATREN.COM - Bencana tanah longsor di kawasan mata air di Kampung Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang pada Minggu, 7 Januari 2024, dipicu banyaknya alih fungsi lahan.

Sekretaris Komisi II DPRD Jabar, Yunandar Rukhiadi Eka Perwira mengatakan, Pemkab Subang mengajukan puluhan ribu hektare lahan sebagai kawasan industri. Alih fungsi puluhan ribu lahan ini menjadi pemicu bencana alam tanah longsor.

"Mereka (Pemkab Subang) mengajukan puluhan ribu hektar. Menurut saya, yang namanya longsor itu, bukit-bukit yang seharusnya menjadi hutan, kawasan hijau, menjadi serapan air. Itu sudah tidak difungsikan lagi, dan itu salah satu yang mendorong ketidakseimbangan tadi," kata Yunandar pada Senin, 8 Januari 2024.

Berdasarkan catatannya saat membahas Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW), Pemkab Subang bersikukuh ingin mengalihfungsikan lahan-lahan perkebunan menjadi kawasan industri.

Baca juga: Korban Hilang Tanah Longsor Subang Ditemukan Tim SAR Gabungan dalam Kondisi Meninggal Dunia

Padahal, dalam Perda RTRW, sebuah daerah wajib memiliki kawasan hijau atau hutan sebesar 30 persen dari total luas daratan yang berjumlah 37.040 kilometer persegi.

"Subang memang jadi daerah yang memiliki potensi diberbagai sektor. Pertanian ada, pariwisata, perikanan, perdagangan internasional mereka punya dengan adanya patimban. Tapi di satu sisi pembangunan itu butuh keseimbangan," ujarnya.

Yunandar menambahkan, mayoritas daerah di Jabar belum memahami aturan 30 persen kawasan hijau, termasuk Kabupaten Subang yang banyak mengalihfungsikan lahan hijau menjadi industri dan pariwisata.

"Acuan utamanya perda RTRW, itu yang menjadi sustainebel kita di jangka panjang. Harus ada edukasi di sana dan penegakan aturan dan edukasi bagi masyarakat Subang," tuturnya.(*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Gunakan Knalpot Brong, 19 Sepeda Motor di Sukabumi Diamankan Polisi
Suami Meninggal, Begini Penampakan Rumah Tidak Layak Huni yang Ditempati Istri dan 2 Anaknya di Sukabumi
Tokoh Pers Prof. Salim Said Meninggal Dunia
Suami Tewas Kecelakaan, Istri dan 2 Anak Kini Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni di Sukabumi
Bangunan Ponpes Yaspida Sukabumi Tertimbun Longsor, Satpam Ponpes yang Sedang Tidur Tewas
Koalisi Rakyat Harapan Baru Sukabumi Deklarasi Dukung H. Iyos Somantri sebagai Cabub Sukabumi
Hujan Deras, Ular Sanca Batik Keluar dari Dalam Gorong-Gorong Jalan Surkencana, Cibadak, Sukabumi
Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Pelaku Sempat Minta ke Tetangga: “A, Tolong Bunuh Saya”
Jumat Berkah: Meneladani Hikmah dari Pemuda Asal Sukabumi, Muhammad Cecep Abdullah
Kasus Ibu Dibunuh Anak Kandung di Sukabumi: Polisi Amankan Garpu Tanah Bernoda Darah
Paska Di-Cor Warga, Kepala UPTD PU Kabupaten Sukabumi: Jalan Caringin-Cidahu Diperbaiki Tahun ini Juga
 Khusus Datang dari Bandung, SEI Rita Kirachi Meriahkan Salsation Tema Koboi di Simi Fit Studio Sukabumi
 Hasil Autopsi Ibu Dibunuh Anak Kandung di Sukabumi, Dokter Forensik : Banyak Luka Tusukan
Bunuh Ibu Kandung Karena Tidak Dibelikan Sepeda Motor, Ini Umur dan Identitas Pelaku Asal Sukabumi
Jajan Makanan Ringan di Warung Dekat Sekolah, 15 Murid SD di Sukabumi Keracunan
Minta Dibelikan Sepeda Motor Tidak Dipenuhi, Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi
Resahkan Masyarakat, 30 Preman dan Juru Parkir Liar di Sukabumi Diamankan Polisi
Bongkar Peredaran Narkoba, Polisi Ciduk 3 Pengedar Sabu di Sukabumi
Diduga Digigit Ular Welang Saat Tidur Malam, Bocah Perempuan 3 Tahun di Sukabumi Meninggal
Curi Sepeda Motor 6 Oktober 2023, 2 Terduga Pelaku Akhirnya Ditangkap Polres Sukabumi Kota