INDONESIATREN.COM - Pemicu tanah longsor di kawasan mata air di Kampung Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang pada Minggu 7 Januari 2024, kini sudah terkuak.
Berdasarkan hasil penelitian dari tim Badan Geologi, tercatat ada empat faktor yang menjadi pemicu bencana tersebut.
Plt Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid berujar, bidang gelincir rotasi yang berkembang menjadi aliran bahan rombakan karena kandungan air yang tinggi dan berada pada alur anak sungai menjadi pemicu longsor.
"Longsoran tersebut membentuk gawir melengkung dan morfologi melengkung masih terlihat di persawahan atau bagian atas mahkota longsoran. Itu menunjukan bahwa daerah ini menjadi daerah longsoran lama," ujar Wafid pada Jumat, 12 Januari 2024.
Lebih lanjut, Wafid menambahkan, longsor di kawasan ini juga disebabkan faktor morfologi yang berbentuk cekungan. Faktor itu menyebabkan akumulasi air di daerah rawan longsor.
"Kedua adalah litologi dimana terdapat kontak litologi bagian atas merupa tufa produk dari gunung api dan bagian bawah merupakan breksi dan lahar yang berasal dari gunungapi tua. Ketiga, sudah muncul retakan-retakan sebelumnya di area atas sekitar mahkota longsor," kata dia menambahkan.
Kemudian, curah hujan berintensitas tinggi yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Subang juga turut menjadi pemicu.
"Longsor dipicu oleh curah hujan yang tinggi. Berdasarkan rilis dari BMKG curah hujan di Pos ARG Subang mencapai 17.6 mm/jam (16.50 - 17.50 WIB) dan tergolong hujan lebat," tuturnya.(*)