INDONESIATREN.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut Jawa Barat (Jabar) menjadi provinsi yang paling sering diterjang bencana alam dalam tiga tahun terakhir. Kabupaten Bandung dan Bogor merupakan dua daerah di Jabar paling sering terdampak.
"Dalam tiga tahun terakhir, Jawa Barat menjadi peringkat 1 dalam jumlah bencana. Memang alamnya luar biasa, terutama di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung," kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto pada Senin, 15 Januari 2024.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Dani Ramdan tak menampik pernyataan tersebut. Setiap tahunnya, tercatat ada 2.000 lebih kejadian bencana alam di Jabar.
"Rata-rata pertahun itu sekarang sudah diatas 2.000 kejadian bencana," kata Dani pada Rabu, 17 Januari 2024.
Baca juga: Penumpang Wanita Pergoki Dirinya Dilecehkan oleh Oknum Sopir Taksi Online, Netizen: Serem Banget
Menurut Dani, kondisi alam di Jabar yang berbukit dan didominasi pegunungan, menjadi satu faktor yang mengakibatkan banyaknya bencana.
"Memang kondisi alamnya, bergunung, berbukit, dan sungai paling banyak di Indonesia itu di Jabar," tuturnya.
Selain itu, curah hujan lebat di Jabar menjadi faktor penyebab bencana alam tanah longsor dan banjir. Apalagi, beberapa waktu lalu sebagian besar wilayah di Jabar diguyur hujan berintensitas tinggi.
"Kemudian curah hujan paling tinggi di indonesia juga ada di Jabar. Curah hujan, sungai, gunung, dan lembah itu adalah variabel-variabel yang sangat menentukan banyaknya longsor dan banjir," ujarnya.
Baca juga: Viral, Pengamen Bersuara Emas dan Beretika Sopan, Sukses Banjir Pujian dari Netizen: Ini Mah Musisi!
Dani menambahkan, hampir seluruh daerah di Jabar berpotensi terjadi bencana. Ancaman bencana di Jabar bagian utara ialah banjir bergenang, sedangkan bagian selatan sering diterpa bencana tanah longsor dan banjir bandang.
"Kalau di utara itu banjir genangan, kalau tengah selatan banjir bandang dan longsor karena daerahnya banyak perbukitan dan lembah," kata dia menambahkan.
Saat ini, BPBD Jabar terus berupaya melakukan upaya mitigasi serta penanggulangan bencana. Upaya-upaya itu tak hanya dilakukan BPBD, melainkan juga keterlibatan Basarnas, TNI, Polri, dan lainnya.
"Pasti kita bergerak dan berkoodinasi baik dengan Basarnas, TNI, Polri, Dinsos, dan kementerian maupun dinas-dinas terkait. Tapi yang paling penting adalah pencegahan atau mitigasi," ucapnya.(*)