INDONESIATREN.COM - Bencana banjir menerjang belasan rumah warga di Kampung Jatimekar, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Jumat, 19 Januari 2024.
Total, ada tiga RT diterjang banjir. Berdasarkan pantauan Indonesiatren.com di lokasi, air masih menggenangi rumah warga hingga malam ini.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Gunungguruh, Sukabumi, Ade Suparman mengatakan, pihaknya memperoleh informasi bahwa banjir terjadi pukul 06.00 WIB.
Dia menjelaskan, intensitas hujan lebat dalam beberapa waktu ini, menjadi penyebab banjir di wilayah tersebut.
Baca juga: Tak Peroleh SK Penugasan dari Golkar, Nurul Arifin Mau Fokus di Parlemen
"Penyebab kejadian hujan deras. Dampak hujan yang cukup lama mengakibatkan banjir yang merendam pemukiman, sawah dan kolam milik warga," kata Ade pada Jumat, 19 Januari 2024.
"Banjir disebabkan saluran air Cibodas yang tidak bisa menampung debit air karena curah hujan tinggi ditambah penyempitan dan pendangkalan sehingga air meluap merendam rumah, sawah dan kolam ikan milik warga," sambungnya.
Dia merincikan, ada 11 jiwa di RT 3 yang terdampak banjir. Kemudian 22 jiwa di RT 04, disusul 20 jiwa di RT 05.
"Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam peristiwa tersebut. Cuaca masih gerimis sebagian rumah masih terendam dan sebagian sudah mulai surut, sementara kebutuhan mendesak sandang pangan dan normalisasi saluran kali Cibodas," ungkapnya.
Sementara itu salah seorang warga terdampak banjir, Odah Jubaedah (70) mengatakan, rumahnya sudah dilanda banjir sejak pukul 03.00 WIB. Dia tinggal satu atap bersama adiknya dan seorang cucu.
"Dari jam 03.00 WIB . Lagi mau sembahyang, itu (air) dari dapur. Sampai sekarang (malam) masih segini nggak ada perubahan. Dari jam 03.00 aja, kondisinya hujan dari sore kemarin ada pengajian," ujarnya.
Dia mengaku, rumahnya kerap dilanda banjir saat hujan lebat. Banjir yang saat ini setinggi lutut orang dewasa, dikhawatirkan Odah bakal terus bertambah tinggi.
"Airnya dari saluran Sungai Cibodas. Enggak ngungsi, da, sudah biasa, kalau itu enggak bisa tidur baru pindah," ungkapnya.(*)