INDONESIATREN.COM - Selama 19 hari menjelang pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024, potensi penyebaran informasi bohong atau hoaks terutama melalui media sosial (medos) perlu terpantisipasi.
Dengan itu, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat (Jabar) menggelar acara IKP Talks Digital Workshop Series #1 X Fikom Unisba bertajuk 'Perang Siber Media Sosial pada Pemilu Indonesia 2024'.
Kepala Diskominfo Jabar, Ika Mardiah mengatakan, dalam masa Pemilu ini masyarakat harus benar-benar memperhatikan informasi, terutama dari medsos. Jadi semua pihak harus mengetahui ketika ada upaya upaya mendiskreditkan atau menyerang lawan.
"Kita harus tenang menghadapi pemilu, melakukan pemilihan secara bijak dan cerdas. Tidak terpengaruh lah dengan apa yang terjadi, yang tadi disebut perang di medsos," kata Ika saat ditemui wartawan di Kota Bandung pada Kamis, 25 Januari 2024.
Baca juga: Presiden Jokowi Tiba-tiba Keluar dari Mobil Disebut Gegara Ban Pecah, Ternyata Ini Faktanya
Ika mengklaim, sebaran hoaks di 2023 berkurang daripada 2019 karena masyarakat saat ini sudah lebih paham, cerdas, peduli, dan bisa melakukan verifikasi sendiri.
Berdasarkan data dari Jabar Saber Hoaks, ada 894 aduan atau pemantauan isu. Dari jumlah tersebut terdapat isu benar ada 57, isu hoaks ada 809, tidak memenuhi syarat ada 12, dan dalam proses ada 16.
Adapun klasifikasinya, yakni, 199 kriminalitas, 147 politik, 113 figur, 99 kesehatan, 89 Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA), serta 162 lainnya. Namun, Ika tidak merincikan jumlah hoaks pada 2019.
"Kalau di 2023, 800-an tapi yang hoaksnya enggak sampai semuanya," ujarnya.
Baca juga: Heboh, Dua Orang Pemuda Jambret Tas Milik Sopir Mobil Bak di Kawasan Tanjung Priok
Meski mengalami pengurangan aduan maupun pemantauan isu hoaks, Diskominfo Jabar terus melakukan literasi digital ke sekolah, perguruan tinggi, dan masyarakat umum.
Dia menambahkan, pemantauan isu maupun aduan hoaks dilakukan setiap hari oleh Jabar Saber Hoaks. Saat ini, isu-isu hoaks saat ini mulai bergeser ke informasi-informasi mengenai Pemilu 2024.
"Setiap hari selalu ada klarifikasi terhadap berita-berita hoaks. Secara mingguan kami laporkan, setiap hari ada laporannya. Ya pemilu, kriminalitas, kesehatan. Tapi kalau sekarang memang pemilu lebih banyak," tuturnya.(*)