INDONESIATREN.COM - Guna menanamkan tingkat kedisiplinan siswa dalam masalah penampilkan rambut, baru-baru ini OSIS SMAN 1 Cileunyi Kabupaten Bandung, menggelar potong rambut gratis yang dilakukan tukang cukur rambut (haircut) profesional, pada Rabu, 24 Januari 2024.
Bahkan dari kegiatan tersebut, banyak siswa mengaku tertarik dan mendaftar untuk dipotong rambutnya.
Namun demikian, kegiatan potong rambut gratis tersebut hanya diperuntukan bagi murid laki-laki saja, mulai dari kelas 10 hingga 12.
Gelaran tersebut pun disambut baik oleh pihak sekolah, sebagaimana yang diutarakan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Tapip Bahtiar, melalui stafnya Wulan Nurlanti mengatakan, bahwa kegiatan potong rambut gratis tersebut atas inisiasi satu satu produk minyak rambut yang cukup digandrungi anak muda saat ini di tanah air.
Baca juga: Pj Wali Kota Bandung Sebut Pendistribusian Logistik Pemilu 2024 Mulai di H-5
“Jadi kami menerima program CSR potong rambut gratis (haircut free) dari satu produk minyak rambut yang cukup digandrungi anak muda saat ini, ya tentunya kami menerima baik kegiatan tersebut,” kata Wulan, di ruang kerjanya, Kamis, 25 Januari 2024.
Disinggung terkait respon siswa terhadap kegiatan tersebut, dikatakan Wulan, mereka sangat antusias mengikuti gelaran tersebut.
“Mereka terlihat antusias, bahkan banyak sekali yang mendaftar, namun karena keterbatasan waktu dan tenaga, maka kami batasi hanya 35 siswa saja,” ungkap Wulan.
Lebih lanjut, Wulan mengatakan bahwa potong rambut yang dilakukan pun harus sesuai dengan ketentuan standar kerapian siswa di lingkungan sekolah.
Baca juga: Tiketnya Cuma 6 Ribu, Bisa Berwisata di Pemandian Air Panas Cikundul Sukabumi
“Ya tentunya, setiap siswa yang rambutnya belum sesuai dengan aturan sekolah, maka kami sesuaikan, sehingga siswanya pun akan terlihat lebih rapi dan sopan dalam berpenampilan, daripada potong rambut dilakukan oleh guru, terkadang tidak sesuai dengan keinginan siswanya itu sendiri, maka dari itu biasanya mereka kerap menghindar jika rambutnya dipotong oleh guru,” jelas Wulan.
Kendati demikian, sekolah pun melihat, jika usai musim libur panjang, banyak siswa yang kurang memperhatikan rambutnya, sehingga hal itu pun menjadi perhatian khusus bagi sekolah.
“Sebetulnya, secara umum sudah mulai rapi, cuman biasa kalau pasca musim libur banyak siswa yang rambutnya mulai gondrong,” imbuhnya.
Dikatakan Wulan, panjang rambut siswa itu mulai dari 6 sampai 9 cm, sehingga jika ada siswa yang panjang rambutnya lebih dari 9 cm, maka termasuk kategori gondrong dan harus dipotong.
Baca juga: Persib Mulai Matangkan Persiapan Jelang Hadapi Persis Solo
“Batas maksimal 9 cm itu mulai dari ubun-ubun, pokoknya gak boleh melewati alis, telinga dan tengkuk,” ungkapnya.
Tidak menutup kemungkinan, dikatakan Wulan, bahwa program tersebut menjadi agenda rutin sekolah untuk menggelar haircut free dengan mendatangkan tenaga profesional. (*)