INDONESIATREN.COM - Dalam artikel sebelumnya, diketahui bahwa SMPN 5 Cileunyi memiliki sejumlah siswa dengan segudang prestasi di berbagai bidang yang dimilikinya, seperti prestasi di bidang olahraga dan teknologi.
Bahkan baru-baru ini, satu diantara siswa SMPN 5 Cileunyi telah berhasil menorehkan prestasi di kancah internasional di bidang teknologi melalui kompetisi robotik.
Adalah Paulus Joko Barlion Kustanto (12) siswa yang saat ini duduk dibangku kelas 7, berhasil menjuarai kompetisi robotik bertaraf internasional yang digelar di Multimedia University (MMU) Malaysia, lewat Robot Sumo dan Robot Soccer.
Dia berhasil menyingkirkan para pesaingnya dari berbagai negara seperti China, Singapura, Thailand serta tuan rumah Malaysia pada ajang yang bertajuk World Robotic Center Competition (WRCC).
Baca juga: Jangan Tertukar, Ini Alur Cerita 4 Film Dilan dan Tahun Rilisnya
Bahkan selain Paulus, dikatakan Kepala Sekolah SMPN 5 Cileunyi, Endin Muslihin mengatakan, ada juga siswanya yang berprestasi di bidang olahraga seperti Bola Volly, Judo dan tenis meja.
“Tidak hanya Paulus, siswa di kami juga ada yang berprestasi di bidang olahraga seperti voli dan Judo, bahkan kemarin dia berhasil juara tiga di kejuaraan Judo di Dispora DKI Jakarta,” kata Endin.
Kendati demikian, sangat jauh berbeda jika dilihat dari fasilitas yang belum mumpuni, sebab disinggung masalah sarana dan prasarana di sekolahnya, Endin mengaku, masih penuh keterbatasan, sebab saat ini pihaknya tengah berfokus pada pemenuhan pembangunan ruang kelas yang masih kurang.
Bahkan lanjut Endin, sejak awal pembangunannya pada 2022 lalu, sekolahnya hingga saat ini belum dilengkapi dengan ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, maupun ruangan lainnya sebagai penunjang proses belajar mengajar, seperti ruang perpustakaan dan ruang laboratorium.
Baca juga: Pelatih Persib Bandung Pantau Persis Solo: Juru Taktik Baru Ubah Cara Bermain
“Insya Allah, tahun ini sudah ada data dikasih ruang guru, dan kami saat ini baru mempunyai ruang kelas saja yang kami miliki,” katanya.
Sementara ini, dikatakan Endin, untuk ruang guru dan tata usaha hanya menempati sebidang lahan kosong sisa ruang kelas, seluas 3,5 meter x 8 meter, yang dia bangun secara swadaya.
“Untuk sementara ini, ruang kepala sekolah, ruang guru maupun ruang TU semua ada disini,” ungkapnya.
Melihat dari kondisi ruangan, dianggap kurang layak dan tidak ideal, sebab, ruang tersebut hanya disekat oleh dinding tanpa cat, hanya beri akses pintu dan jendela, dimana pada bagian atapnya hanya ditutup oleh beberapa lembar asbes tanpa plapon.
Baca juga: Daisuke Sato Resmi Tinggalkan Persib Bandung
Selain itu, kondisi di dalam ruangan hanya diisi oleh beberapa meja dan kursi yang diletakkan sejajar tanpa sekat.
“Lumayan segini juga bisa menyimpan barang dan alat-alat, ya bisa dilihat sendiri saat ini kondisinya masih belum tertata rapi, seperti tumpukan buku-buku diatas meja yang menyatu dengan barang-barang lainnya, termasuk ruang kepala sekolah yang menempati area paling belakang, yang diapit oleh 2 buah lemari di kedua sisinya,” imbuhnya.
Kendati menempati ruangan yang kurang layak, namun dia beserta guru yang lain tidak mengeluh sama sekali, bahkan dikatakan Endin bahwa ruang tersebut bisa dibilang ruang kehangatan.
“Karena ruangannya sempit gitu ya, kami jadi lebih akrab satu sama lain, komunikasi dan diskusi pun lebih hidup,” ungkap Endin.
Baca juga: Tak Ambil Jatah Libur, Marc Klok Punya Target Tinggi bersama Persib Bandung
Bahkan, Endin menceritakan, jika beberapa waktu lalu, ada orang tua siswa yang datang ke sekolahnya, merasa iba saat melihat kondisi ruang guru tersebut.
“Beberapa waktu lalu, ada orang tua siswa yang datang ke sini dan dia langsung merasa iba melihat kondisi ruang guru seperti ini, lalu dia tidak lama kemudian menyumbangkan beberapa buah meja untuk kami, bahkan untuk semenisasi lapangan upacara pun, itu hasil dari urunan para orang tua siswa,” ungkap Endin.
Jika dilihat dari keterdesakan terkait pengadaan ruang guru, dikatakan Endin bahwa hal yang paling penting saat ini adalah ketersediaan ruang kelas, sebab jumlah murid yang kian bertambah.
“Kalau dilihat dari kebutuhan yang mendesak saat ini, ya ruang kelas, sebab jumlah murid di sekolah kami, semakin banyak dan kegiatan belajar mengajar lebih efektif,” kata dia.
Baca juga: Marc Klok Sudah Gabung Persib Bandung, Berpeluang Tampil Kontra Persis Solo? Ini Kata Bojan Hodak
Namun dengan semangat juang yang ditularkan Endin kepada guru-guru dan anak didiknya, maka hal mengenai keterbatasan tadi, bukanlah masalah yang berarti, sehingga mampu menepis segala keluhan yang ada.
“Saya mencoba memberikan pengertian terkait semangat juang untuk mengajar dan belajar, jangan mengeluh, silahkan gunakan segala fasilitas yang ada, dan Alhamdulillah, hingga saat ini tidak ada keluhan, baik dari siswa, guru maupun orang tua murid,” tegasnya.
Diakui Endin bahwa SMPN 5 Cileunyi yang dia pimpin, merupakan sekolah yang baru dibangun oleh pemerintah Kabupaten Bandung, dimana proyek pembangunannya baru dimulai pada 2022 lalu.
“Kendati sekolah kami terbilang sekolah baru, jika melihat dari animo masyarakat sekitar, orang tua siswa, guru dan siswanya sendiri, mereka begitu antusias dan menyambut baik dengan adanya sekolah ini, sehingga kami pun berharap kepada pemerintah, jika untuk pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah ini, bisa segera terpenuhi,” harap Endin. (*)