Panbers

DPRD Kota Sukabumi Jamin Stok Beras Aman Hingga Tiga Bulan ke Depan

Teritori
Jumat, 1 Mar 2024 11:00
    Bagikan  
DPRD Kota Sukabumi Jamin Stok Beras Aman Hingga Tiga Bulan ke Depan
Indonesiatren.com/Firza FA

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Sukabumi dan Gedung DPRD Kota Sukabumi, Kamis, 29 Februari 2024.

INDONESIATREN.COM - Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Jona Arizona menjamin stok atau ketersediaan beras baik di Jawa Barat maupun di Kota Sukabumi aman untuk tiga bulan ke depan.

Hal itu disampaikan usai DPRD Kota Sukabumi menerima massa mahasiswa yang berunjuk rasa, mengkritik harga beras yang semakin mahal dan menyebut ada segelintir mafia pangan, Kamis, 29 Februari 2024.

Jona Arizona menilai pemerintah melalui Badan Pangan Nasional juga sudah melakukan upaya dengan mendistribusikan bantuan beras dalam Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

"Untuk bulan Maret, April, dan Mei kebutuhan bahan pokok beras di Jawa Barat segera teratasi," kata Jona kepada awak media.

Baca juga: Unjuk Rasa Protes Harga Beras Mahal, Mahasiswa Sukabumi Tuding Ada Mafia Pangan

Politikus Partai Golkar itu menyebut lumbung-lumbung penghasil beras seperti Indramayu, Subang, dan Karawang sudah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pangan tiga bulan ke depan.

"Kami menjamin stok atau cadangan beras untuk masyarakat dalam kurun waktu tiga bulan ke depan itu aman. Ada SPHP Rp53.000 per lima kilogram itu bisa membantu masyarakat. Dan harga di pasaran bisa ditekan dan kembali ke harga normal," kata Jona.

Masih kata Jona, terkait dengan impor beras, ia membenarkan bahwa pemerintah menambah kuota impor beras hingga 1,6 juta ton. Lebih lanjut, pihaknya juga sudah mengawal pemerintah daerah dalam pendistribusian beras murah.

"Masyarakat bisa membeli Rp10.600 per kilogram. Program beras murah itu disebar di tujuh kecamatan yang ada di Kota Sukabumi. Setiap hari tidak kurang dari empat ton yang bisa dibeli masyarakat," ujarnya.

Jona juga mengantisipasi kebutuhan pangan yang bakal melonjak jelang bulan ramadan. Menurutnya, bantuan pangan maupun beras murah dijamin aman menjelang bulan ramadan.

"Namun, ketika 9 atau 10 hari program pangan tidak berjalan dengan lancar, kita akan mengevaluasi. Bisa juga ditambah dari 800 paket per hari menjadi 1.000 sampai 1.200 paket per hari. Dan waktu bisa diperpanjang," pungkasnya.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News