Bayi Meninggal Saat Dilahirkan, Orangtua Laporkan RSUD Palabuhanratu ke Polres Sukabumi

Selasa, 23 Apr 2024 10:05
    Bagikan  
Bayi Meninggal Saat Dilahirkan, Orangtua Laporkan RSUD Palabuhanratu ke Polres Sukabumi
Dokumentasi Asli

Rizki Akbar (Kiri) bersama istrinya, Dewi Kartini, saat melapor ke Polres Sukabumi.

INDONESIATREN.COM - Kematian bayinya saat proses kelahiran oleh istrinya, Dewi Kartini, di RSUD Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada 27 Maret 2024, membuat Rizki Akbar geram. Pada 1 April 2024, warga Perum Andara Residen, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, itu melaporkan RSUD Palabuhanratu ke Unit Tipidter, Sat Reskrim Polres Sukabumi.

“Saya harap, polisi profesional menangani kasus ini. Keterangan polisi, sudah ada beberapa orang dari rumah sakit yang dimintai keterangan,” kata Rizki, saat ditemui di Palabuhanratu, Senin, 22 April 2024.

Dikisahkan oleh pemuda berusia 31 tahun ini, bahwa awal peristiwa bermula pada Rabu malam Kamis, tanggal 27 Maret 2024, sekitar pukul 20:30 WIB. Saat itu, ia mengantarkan istrinya yang mulai merasa mulas ke seorang bidan, karena usia kandungannya sudah mencapai sembilan bulan. Bidan kemudian mengabarkan, bahwa istrinya sudah memasuki tahap bukaan satu.

“Kata bidan, ini bayinya normal. Detak jantungnya pun normal," ujar Rizki. “Kata bidan, kalau istri saya bisa menahan (rasa mulasnya), pulang saja ke rumah. Kalau pembukaannya terus menerus, datang saja ke IGD RSUD Palabuhanratu, untuk dilakukan sesar atau lahiran. Saat itu, saya pulang dulu ke rumah, dan mengambil opsi untuk masuk ke IGD sekitar pukul 22.00 WIB lebih,” tambah Rizki.

Selanjutnya, Rizki mengungkapkan, bahwa saat itu istrinya sudah mengaku memiliki riwayat melahirkan secara sesar, dan posisi bayi di dalam perutnya pun sungsang. “Saya seperti biasa saat ke rumah sakit daftar pakai asuransi BPJS. Kebetulan di kelas dua. Istri juga bercerita ke bidan (di RSUD Palabuhanratu), bahwa bayinya sungsang dan punya riwayat sebelumnya pernah melahirkan secara sesar,” tutur Rizki.

Dewi Kartini, istri Rizki, saat itu mulai mengaduh kesakitan. Sambil menahan rasa nyeri, perempuan berusia 24 tahun ini kemudian diminta bidan untuk menunggu. Sampai akhirnya, ketika memasuki bukaan enam, Dewi mendapat penanganan medis.

“Ketika bukaan enam, istri saya dipanggil, lalu dikasih infus. Nah, di situ, istri saya bukaannya cepat, dari enam ke delapan itu langsung cepat, sehingga di sana dipaksa lahiran dengan normal. Yang harusnya sesar jadi normal, sehingga bayi saya tidak selamat, atau meninggal dunia,” ungkap Rizki.

Rizki menilai, ada kelalaian dan malpraktik saat itu, karena ia merasa ada kejanggalan dalam penanganan medis di RSUD Palabuhanratu.

“Pas kejadian, dokter yang menangani kandungan istri tidak ada di tempat. Saya juga sempat protes, kok dipaksa normal. Ini harusnya sesar, karena riwayatnya sesar. Bidan IGD bilang, alat-alatnya terbatas. Baju-baju juga pada kotor, karena siang banyak yang melahirkan sesar, kata yang piket. Saya kecewa dengan layanan tersebut. Rujukan pun tidak ada,” terang Rizki, yang akhirnya memilih melapor ke polisi.

Saat ini, proses penyelidikan di kepolisian masih berjalan. “Laporan malpraktik. Sudah beberapa saksi kita periksa. Saat ini masih dalam penyelidikan, masih kita dalami itu. (Pihak rumah sakit) sudah ada yang kita mintai keterangan, (tapi) masih Berita Acara Interogasi (BAI),” kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri.

Humas RSUD Palabuhanratu, Billy Agustian, mengatakan, pelaporan polisi adalah hak pasien. "Intinya, rumah sakit menghargai hak pasien. Kami datang (ke rumah korban), mengucapkan duka cita dan bela sungkawa, memohon maaf apabila ada ketidaknyamanan dalam pelayanan kami,” ujar Billy. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Mulai Rugi 2020, Sepatu Legendaris BATA Kini Tinggal Cerita
Buang Bayi Baru Dilahirkan, Mantan TKW Ilegal asal Sukabumi Diamankan Polisi
Duel Pelajar di Sukabumi, 1 Pelajar Berusia 13 Tahun Tewas
5 Parpol Deklarasikan Koalisi di Pilkada Sukabumi, Siapa Calonnya?
Pasutri di Kebonpedes Sukabumi Tewas Terserempet KA Siliwangi
Angkot Terbakar di Nagrak Sukabumi, Sopir: Tiba-tiba Ngabeledug!
Jangan Bangga, Indonesia Punya Pemain Judi Online Terbanyak di Dunia
Indonesia Kalah 1-2 dari Irak, Jokowi: Tetap Semangat Garuda Muda
KPU Kota Sukabumi Tetapkan 35 Anggota DPRD Terpilih
Kasus Kematian Bocah Lelaki 6 tahun di Kadudampit Sukabumi, ABH 14 Tahun Diamankan Polisi
Jelang Laga Lawan Irak, KBRI Qatar Imbau Suporter Indonesia Jangan Ganggu Rizky Ridho dkk
Indosat Ooredoo Hutchison Catat Pertumbuhan Cemerlang di Kuartal I 2024
38 Tahun Iyos Somantri Mengabdi di Sukabumi, Tim Relawan Beberkan Alasan Dukungan Penuh
Sambut Transformasi Indonesia Menjadi Bangsa Digital, Indosat Ooredoo Hutchison Gaet NVIDIA
Dokter Forensik Ungkap Sejumlah Kejanggalan pada Kematian Bocah 7 Tahun di Kadudampit Sukabumi
Menang Mahal tapi Kalah Ranking, Bagaimana Peluang Indonesia Taklukkan Irak di Perebutan Tempat Ketiga?
Presiden Jokowi Tetapkan Subsidi Pupuk 9,55 Juta Ton di 2024
Mau Hidup Aman dan Senantiasa Nyaman? Berikut 10 Tips Hidup yang Harus Dipahami
Mimpi ke Olimpiade Paris 2024 Belum Pupus, Ini 2 Laga yang Bisa Loloskan Timnas Indonesia
Nobar Indonesia vs Uzbekistan di Polres Sukabumi Kota, Ini Prediksi Kapolres