INDONESIATREN.COM - Kota Bandung menjadi satu di antara daerah proyek percontohan pengembangbiakan atau pilot project Nyamuk Wolbachia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, selain Kota Bandung, proyek percontohan pengembangbiakan Nyamuk Wolbachi bergulir di Jakarta Barat (DKI Jakarta), Semarang (Jawa Tengah), Bontang (Kalimantan Timur), dan Kupang (NTT).
Pengembangbiakan Nyamuk Wolbachia ini bertujuan untuk menekan penyakit deman berdarah dengue (DBD) di lima daerah itu. Nyamuk Wolbachia dinilai ampuh menekan sebaran DBD hingga 77 persen.
Menanggapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Triadi Machmudin meminta masyarakat tidak terlalu reaktif dengan pengembangbiakan Nyamuk Wolbachia di Kota Bandung.
Baca juga: Didepak Persik Kediri Ditengah Isu Perselingkuhan, Gunawan Dwi Cahyo: Rezeki Datangnya dari Allah
Pasalnya, sebelum dikembangbiakkan di Kota Bandung, para peneliti sudah melakukan uji mengujinya terlebih dahulu. Apalagi, tujuan pengembangbiakan nyamuk itu untuk menekan angka DBD.
"Itu sudah melalui uji dan tujuannya baik, tentunya kita jangan terlalu reaktif. Jadi itu sudah diuji dulu sebelumnya," kata Bey saat ditemui media di Bandung pada Selasa, 21 November 2023.
Atas dasar itu, Bey menilai ada keuntungan yang akan didapatkan Jabar terutama Kota Bandung. Bey pun memastikan pengembangbiakan Nyamuk Wolbachia cukup aman.
"Tentunya ada keuntungannya, kami percaya sudah diuji coba oleh Kementerian Kesehatan. Iya (aman)," ujarnya.
Baca juga: Aksi Heroik Seorang Mahasiswa Melawan Lima Begal, Dan Mahasisawa I5tupun Diberi Penghargaan
Merujuk pada data Kemenkes RI, setidaknya ada 68.996 kasus DBD dengan angka kematian 498 jiwa pada pekan ke-40 2023.
Sementara 68.996 kasus DBD ini terjadi di 464 kabupaten/kota di 34 provinsi, sedangkan angka kematian karena DBD terjadi di 195 kabupaten/kota di 32 provinsi.
Sebagai informasi, pengembangbiakan Nyamuk Wolbachia juga dilakukan di Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Mexico, Kiribati, New Caledonia, dan Sri Lanka.
Studi AWED menunjukkan bahwa nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia mampu menurunkan kasus dengue sebesar 77,1 persen dan menurunkan rawat inap karena dengue sebesar 86 persen.(*)