INDONESIATREN.COM - Bergulirnya agenda rendah karbon atau dekarbonisasi alias Net Zero Emision (NZE) yang ditargetkan pemerintah terealisasi pada 2060 memicu korporasi-korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), agresif mengembangkan transformasi dan skema go green.
Bukti terbaru bahwa PT PLN (Persero) sangat serius menggeliatkan skema The Green Energy yakni memanfaatkan The Newable & Renewable Energy atau Energi Baru Terbarukan (EBT). Caranya, melalui pembangunan pembangkit listrik.
Berkenaan dengan pembangkit EBT, PT PLN (Persero) punya sebuah rencana akbar. Yaitu, membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di dua titik, yakni Danau Singkarak Sumatera Barat dan Waduk Saguling Jabar.
PLTS Terapung Saguling berkapasitas 92 Mega Watt peak (MWp). Aktivitasnya memanfaatkan 1,69 persen luas permukaan Waduk Saguling.
Baca juga: Harga Emas Antam: Kemarin Lunglai, Hari Ini Melejit, Saatnya Jual Emas?
Penyaluran energi listrik PLTS Terapung Saguling ini berskema interkoneksi 150 Kilo Volt (KV) dengan sistem ketenagalistrikan Jawa-Madura-Bali.
Sedangkan PLTS Terapung Singkarak berada pada 0,26 persen total luas Danau Singkarak. Kapasitas produksinya 77 MWp.
Berpola interkoneksi 150 kilovolt (kV), PLTS Terapung Danau Singkarak bisa memenuhi Green Electric pada sistem ketenagalistrikan Sumatera.
Agar misi dan rencana pembangunan serta pengembangan kedua PLTS Terapung itu optimal, PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan korporasi sektor energi asal Arab Saudi, The International Company For Water And Power Projects alias ACWA Power.
Baca juga: PLN Buktikan Keseriusannya Garap Transisi Energi kepada Dunia, Ini Caranya
Dalam keterangannya, Kamis 7 Desember 2024, Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), menjelaskan, ada hal yang mendasari pihaknya membangun PLTS Terapung.
"Yakni besarnya potensi tenaga surya dan permukaan danau-waduk di Indonesia yang luas sehingga bermanfaat untuk percepatan pemanfaatan EBT," jelas Darmawan Prasodjo.
Darmawan Prasodjo, yang bersama Direktur Utama PT PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, dan CEO ACWA Power, Marco Arcelli, meneken Letter of Intent (LoI) dengan ACWA Power, berpendapat, pembangunan PLTS terapung merupakan inovasi pemanfaatan EBT.
Sebelum memutuskan untuk mengembangkan PLTS Terapung, yang kini berkatagori Proyek Strategis Nasional (PSN), ungkopnya, pihaknya melakukan berbagai hal. Yakni studi kelayakan.
Baca juga: PLN Sebut Ini Penyebab Mati Lampu di Sebagian Bogor, Sukabumi dan Cianjur
Lalu, sambungnya, mengurus perizinan sampa pada terealisasinya pembangunan PLTS tersebut. (*)