INDONESIATREN.COM - Awan kelabu kali menggelayuti rupiah. Pasalnya, pergerakan negatif rupiah masih berlanjut.
Setelah terkontraksi pada akhir pekan kemarin, hari ini, rupiah tergelincir lagi. Bahkan, posisi rupiah drop signifikan.
Pada pembukaan transaksi antar-ban, Senin 11 Desember 2023, rupiah tergelincir menjadi Rp15.605 per dolar Amerika Serikat (AS).
Posisi terkini rupiah itu lebih lemah 87 poin daripada posisi sebelumnya. Yakni Rp15.518 per dolar AS.
Bahkan, perkiraannya, rupiah kembali terkoreksi selama perdagangan hari ini. Kondisi itu bisa terjadi karena pasar masih menanti terbitnya data inflasi AS.
Perkiraannya, hari ini, terjadinya berbagai dinamika, hari ini, rupiah berpotensi menempati level Rp15.550-Rp15.580 per dolar AS.
Sejumlah analis berpendapat, pergerakan positif data tenaga kerja AS yang bisa memengaruhi perkembangan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) alias Bank Sentral AS, menjadi sentimen negatif bagi rupiah.
Tidak itu saja, perkembangan ekonomi China yang mengalami deflasi pun bisa berdampak negatif bagi mata uang Garuda.
Meski demikian, ekonomi Indonesia masih solid. Hal itu tercermin pada posisi cadangan devisa. Akhir november 2023, cadangan devisa Indonesia bernilai 138,1 miliar dolar AS, lebih besar daripada Oktober 2023, yakni 133,1 miliar dolar AS. (*)