INDONESIATREN.COM - Tadi pagi, sekitar pukul 05.43 WIB, Pangandaran diguncang gempa berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR) atau bermagnitudo 5,5.
Dalam keterangannya, Badan Meteorologi-Klimatologi-Geofisika (BMKG) menginformasikan, gempa tersebut berpusat pada 8.18 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107.79 derajat Bujur Timur (BT). atau 94 kilometer arah barat daya Pangandaran.
BMKG menyatakan, kedalaman gempa yakni 41 kilometer. BMKG pun mengumumkan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Kendati tidak berpotensi tsunami, ternyata, gempa yang guncangannya terasa di beberapa wilayah Jabar, termasuk Bandung, sempat menyebabkan tertundanya perjalanan kereta.
Baca juga: Nataru 2023-2024: Volume Penumpang Kereta Bertambah Dua Digit, Ini Penjelasan PT KAI
Ayep Hanapi, Manager Hubungan Masyarakat (Humas) PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, menyatakan, sebagai upaya antisipasi efek gempa, pihaknya sempat menerapkan status Berhenti Luar Biasa (BLB).
"Benar. Status BLB memang kami terapkan. Tujuannya memastikan jalur tetap aman, dan tidak adanya kerusakan, baik pada rel, jembatan, maupun fasiltias lainnya," jelas Ayep Hanapi, Kamis 28 Desember 2023.
Ayep Hanapi, mengemukakan, ada tiga rangkaian kereta yang mengalami penerapan status BLB. Yakni, KA 285 (Parcel). Lalu, Commuter Line Garut bernomor KA 341. Satu lainnya KA 332 Siliwangi.
Agar perjalanan tetap aman dan lancar, secara sigap, ungkap Ayep Hanapi, pihaknya melakukan pengecekan dan pemeriksaan menyeluruh pada seluruh fasiltias.
Baca juga: Nataru 2023-2024: Wara-Wiri Berkendaraan Listrik? Tenang Saja, PLN Aktifkan Ratusan SPKLU
Hasilnya, tutur dia, jalur Leles-Banjar aman. "Hal itu menjadi dasar bagi kami untuk menyatakan bahwa perjalanan kereta tetap aman," ujar pria asli Bandung tersebut.
Pada pengecekan itu, tambahnya, pihaknya pun tidak menemukan adanya kerusakan sejumlah fasiltas, seperti stasiun. (*)