INDONESIATREN.COM - Hingga kini, pemenuhan kebutuhan perumahan, khususnya, bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) masih menjadi persoalan yang belum tuntas.
Karenanya, agar kebutuhan perumahan kalangan MBR terpenuhi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung punya sebuah misi besar. Yaitu membangun rumah susun (rusun).
Ema Sumarna, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Bandung, mengiyakan rencana pembangunan fasilitas perumahan bernama Rusun Cisaranten Bina Harapan tersebut.
Target dan rencananya, ungkap dia, pihaknya membangun sebanyak 1.800 unit pada Rusun Cisaranten Bina Harapan, yang termasuk program strategis Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, itu.
Baca juga: Tegas! Ema Sumarna: Gorong-gorong Gedebage Harus Tuntas Pekan Depan
Agar program itu terealisasi, Ema Sumarna menyatakan, pihaknya menerapkan skema pembiayaan pembangunannya. Yaitu, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Kementerian Pekerjaan Umum-Perumahan Rakyat (PUPR).
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Haryo Bekti Martoyoedo, menambahkan, program pembangunan Rusun Cisaranten Bina Harapan bernilai investasi Rp2,74 Miliar.
Dia mengungkapkan, rusun yang mengadopsi konsep The Green Building ini terdiri atas 1.879 unit. Sebanyak delapan unit di antaranya, jelas dia, peruntukannya bagi kalangan disabilitas.
Haryo Bekti Martoyoedo mencetuskan target pembangunan rusun yang berketinggian 10-11 lantai dan memiliki sejumlah kombinasi unit, yaitu Studio, 1BR, 2BR, 3BR, dan khusus disabilitas itu tuntas pada 2025.
Baca juga: 2023 Segera Berakhir, Termasuk Beras, Harga Beberapa Komoditas Lebih Mahal, yang Lainnya Apa Saja?
Pihaknya, jelas dia, menerapkan sebuah skema kepemilikan rusun tersebut. Yakni, ungkapnya, Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG) berjangka waktu tertentu.
"Harga per unitnya yakni Rp250 juta," sebut Haryo Bekti Martoyoedo. (*)