INDONESIATREN.COM - Seiring dengan adanya program skala global yang berkaitan dengan kelestarian alam, yaitu dekarbonisasi alias Net Zero Emision (NZE), pemerintah pun menggulirkan berbagai agenda rendah karbon.
Pemerintah menargetkan agenda NZE itu tercapai pada 2060. Karena itu, satu upaya agar NZE 2060 terealisasi, pemerintah gencar membentuk dan mengembangkan ekosistem Electric Vehicle (EV).
Tentunya, sebagai korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor ketenagalistrikan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) sangat berkepentingan dengan terakselerasinya ekosistem EV.
Caranya, PT PLN (Persero) aktif memperbanyak aktivasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Baca juga: Stok BBM Nasional Kian Kuat, Pertamina Hasilkan Puluhan Juta Barel Minyak Mentah
Dalam ketarangannya, Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), mengemukakan, pada Natal-Tahun Baru (Nataru) 2023-2024, pihaknya mengaktifkan 624 SPKLU.
"Tujuannya, selain memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mengisi daya daya listrik kendaraannya pada momen Nataru 2023-2024, juga daya dukung terbentuknya ekosistem kendaraan listik," jelasnya.
Darmawan Prasojdo melanjutkan, ratusan SPKLU, diperkuat oleh kesiapsiagaan personil, itu tersebar di 411 titik.
Pada sisi lain, tuturnya, berkat kehadiran ratusan SPKLU, pihaknya menambah penghasilan yang bersumber pada transaksi pengisian daya.
Baca juga: Nataru 2023-2024: Wara-Wiri Berkendaraan Listrik? Tenang Saja, PLN Aktifkan Ratusan SPKLU
Selama 2023, ungkapnya, transaksi SPKLU dan konsumsi ketenagalistrikan EV bertambah sangat pesat. Persentasenya, sebut dia, bertambah sekitar 400 persen secara tahunan. (*)