INDONESIATREN.COM - Setiap orang dipercaya pernah jatuh cinta kepada sesama manusia.
Menurut Alliant Internasional University, cinta dapat menimbulkan banyak emosi atau disebut juga roller coaster emosi.
Jatuh cinta dapat menimbulkan rasa gembira, sedih, khawatir, bahkan berpotensi marah.
Maka, ada sebuah istilah yang menyebutkan "cinta adalah penyakit".
Baca juga: 5 Fakta Menarik Death Wish, Film Bertabur Bintang Hollywood Kelas Atas, Ciamik!
Cinta Menurut Sains
Cinta adalah penyakit yang berbahaya bagi kesehatan mental.
Meskipun cinta dapat memberikan banyak efek psikologis positif, tetapi hal itu menjadi pertanda kematian dan keputusasaan.
Bagaimana juga hal ini dapat diklasifikasikan sebagai penderita psikologis.
Baca juga: Heboh! Seorang Penerjun Payung TNI Melenceng dan Mendarat di Atas Atap Rumah Warga Blitar
Dampak cinta yang paling meresahkan adalah kecenderungannya untuk menunda penilaian rasional dan logika.
Mungkin benar bahwa cinta itu buta, karena pemikiran rasional dan logika kerap kali terpinggirkan.
"Cinta dapat berdampak pada pikiran kamu melakukan hal-hal gila dan merusak," kata Prof. Sean Davis di kalifornia.
Pada tahap awal suatu hubungan yang saling menaruh cinta, bakal ada hal menyakitkan dan membosankan.
Kita menjadi ketergantungan, kehilangan rasa individualitas, menggabungkan identitas dengan pasangan kita, mengubah prioritas, dan mengabaikan hubungan lama lainnya.(*)