INDONESIATREN.COM - Tidak ada yang lebih menenangkan selain mandi air panas dalam waktu lama atau berendam di bak mandi. Dapat menghilangkan stres, mendorong tidur, dan membantu mengatasi hidung tersumbat. Namun, benarkah terlalu sering mandi air panas berdampak buruk bagi kulit?
Saat cuaca dingin, banyak orang senang berendam atau mandi dengan air panas untuk menghangatkan tubuh dan menghilangkan rasa dingin.
Meskipun mandi air panas mungkin terasa mewah, hal ini dapat merusak kulit karena membuat kulit menjadi kering jika dilakukan terlalu sering atau jika air terlalu panas.
Baca juga: Apa Iya Mandi Malam Bisa Bikin Rematik? Simak Penjelasannya Menurut Para Ilmuan
Kulit adalah organ tubuh terbesar dan terdiri dari tiga lapisan yang disebut epidermis, dermis, dan hipodermis. Kulit melindungi tubuh dari kuman, mengontrol suhu tubuh dan bekerja dengan sistem saraf untuk mengatur sensasi seperti sentuhan, panas dan dingin.
Mandi Air Panas Membuat Kulit Kering?
Mandi air panas terlalu sering dapat membuat kulit meradang, menyebabkan kemerahan, gatal, dan bahkan mengelupas, mirip dengan sengatan matahari.
Bahan-bahan tersebut juga dapat mengganggu keseimbangan kelembapan alami kulit, merampas minyak alami, lemak, dan protein yang menjaga kesehatan kulit.
Kulit kering dapat meningkatkan kemungkinan infeksi dan menyebabkan produksi minyak berlebih sebagai upaya mengimbangi kurangnya kelembapan.
Bantu jaga kesehatan kulit Anda dengan mengikuti beberapa langkah sederhana berikut, dari Nick Woltjen, MPAS, PA-C, UPMC Department of Dermatology, seperti dikutip dari laman UPMC Health Beat.
Baca juga: Tata Cara Mandi Wajib untuk Laki-Laki dan Perempuan Sesuai Tuntunan
1. Turunkan Suhu Air
Sering mandi air panas dan berendam dapat menyebabkan kulit kering, gatal, atau bahkan ruam. Mandi air dingin atau suam-suam kuku meski hanya beberapa kali seminggu dapat menjaga kulit tetap terhidrasi dan membantu rambut tetap kuat dan berkilau. Jika kulit Anda tampak merah setelah mandi, berarti air Anda terlalu panas.
2. Kurangi Waktu Mandi Anda
Menghabiskan lebih sedikit waktu di bak mandi tidak hanya bermanfaat bagi kulit Anda, tetapi juga mengurangi jumlah air yang terbuang. Keluarlah dari bak mandi sebelum kulit Anda tampak keriput seperti buah plum. Tergantung pada faktor-faktor seperti tingkat aktivitas harian, profesi, atau musim, Anda bahkan mungkin bisa melewatkan mandi harian penuh di sana-sini.
3. Berapa Lama Anda Harus Mandi?
Kulit, sama seperti bagian tubuh lainnya, membutuhkan air agar dapat berfungsi dengan baik. Para ahli percaya bahwa mandi hanya berlangsung sekitar 5 hingga 10 menit. Lebih lama lagi, air panas dapat menghilangkan minyak alami pada kulit dan membiarkan pori-pori terbuka sehingga kelembapan dapat keluar.
4. Hindari Sabun yang Keras
Sabun mengeringkan kulit, menghilangkan penghalang minyak alami, dan banyak sabun mengandung bahan kimia yang dioleskan langsung ke tubuh Anda sebelum dibuang ke sumber air kita. Sebagai gantinya, cobalah pembersih non-sabun yang lembut, bebas pewangi (Anda tidak akan melihat banyak busa seperti sabun) atau gel atau minyak mandi yang melembapkan.
5. Jaga Kelembapan Kulit
Tepuk-tepuk tubuh Anda hingga kering dan oleskan losion, krim, atau minyak tanpa pewangi ke kulit Anda yang masih lembap. Ini akan membantu mengunci kelembapan. Bagi kebanyakan orang, pelembab ringan berbahan dasar air sudah cukup. Produk nonkomedogenik tidak akan menyumbat pori-pori Anda
Bahan-bahan seperti lidah buaya, oatmeal, dan kamomil menawarkan kualitas yang menenangkan. Selain itu, pertimbangkan produk yang mengandung ceramide. Ceramide membantu melindungi dan mempertahankan kelembapan yang dibutuhkan kulit Anda.