INDONESIATREN.COM - Baru-baru ini akhirnya Chef Juna buka suara terkait polemik pemilihan Belinda sebagai juara MasterChef Indonesia season 11.
Netizen beranggapan bahwa Belinda dinilai kurang cocok keluar sebagai pemenang MasterChef Indonesia season 11.
Oleh karena itu, netizen menduga acara MasterChef merupakan settingan karena pemenangnya adalah peserta yang memiliki keturunan tionghoa.
Sebagai juri, Chef Juna membantah tudingan tersebut yang menyebut MasterChef merupakan acara settingan.
Baca juga: Jokowi: Tahun Depan, Indonesia Butuh Investasi Bernilai Ribuan Triliun Rupiah
Chef Juna mengungkapkan bahwa para juri tidak pernah menentukan terlebih dahulu siapa yang akan keluar menjadi juara.
"Apakah acara MasterChef itu settingan? Tidak. Apakah kita sudah selalu menentukan pemenangnya? Tidak," ujar Chef Juna dikutip dari akun Instagram @rayjansonradio.
Chef Juna menegaskan bahwa dewan juri tidak pernah disetir siapapun untuk memenangkan peserta.
Sementara itu, Juna menerangkan isu pemenangnya yang merupakan memiliki keturunan Chinnese sudah muncul ketika MasterChef season 7.
Baca juga: Belida Chitala Lopis: Ikan yang Sudah Punah Muncul Lagi di Wilayah Jawa
"Tiba-tiba ada nih orang-orang kita yang mulai bercanda. Wah grand finalnya chinnese lagi keturunan chinnese lagi nih grand final yang ke 7," ujarnya.
Pria berumur 48 tahun itu rupanya tidak sadar ternyata pemenang MasterChef season 1 sampai 7 merupakan keturunan Tionghoa.
Dengan tegas, Chef Juna membantah hal tersebut dan menurutnya pemilih TV tidak mungkin mengurusi hal kecil seperti itu.
"Yang punya ga ngurusin kali beginian," katanya.
Lebih lanjut, Chef Juna mengatakan menjadi juara di MasterChef tidak menjamin mendapatkan pekerjaan di luar sana.
"Kalian selesai masterchef, juara di masterchef, datang ke hotel bintang lima daftar di kitchen, diterima? Nggak," ucapnya. (*)