Lebih dari 150 Orang Tewas dan Ratusan Lainnya Luka-luka Dampak Gempa Nepal

Minggu, 5 Nov 2023 23:00
    Bagikan  
Lebih dari 150 Orang Tewas dan Ratusan Lainnya Luka-luka Dampak Gempa Nepal
BBC

Lebih dari 150 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka usai gempa kuat mengguncang Nepal.

INDONESIATREN.COM - Lebih dari 150 orang tewas setelah gempa bumi melanda wilayah terpencil di barat Nepal pada, Jumat, 3 November 2023 waktu setempat. Gempa bumi ini tercatat pada pukul 23:47 waktu setempat (18:02 GMT), menurut Pusat Pemantauan dan Penelitian Nepal.

US Geological Survey mengukur gempa tersebut berkekuatan 5,6 SR dan mengatakan bahwa gempa tersebut adalah gempa dangkal, yang berarti gempa tersebut terjadi lebih dekat ke permukaan bumi.

Pasukan keamanan telah dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan di distrik berbatu Jajarkot dan Rukum Barat, 500 kilometer sebelah barat Ibu Kota Nepal, Kathmandu.

Getaran gempa yang kuat terasa hingga ke ibu kota Nepal dan kota-kota di negara tetangga India, termasuk Delhi.

Dikutip dari BBC, Pemerintah setempat mengatakan, sekitar 375 orang terluka. Rumah sakit Jajarkot pun penuh sesak dengan korban luka-luka.

Baca juga: UPDATE Gempa NTT: Rusak Puluhan Bangunan Rumah Hingga Gedung Pemerintahan

Beberapa orang harus diterbangkan ke Kathmandu, namun para pejabat khawatir untuk membawa orang lain keluar setelah malam tiba.

Salah satu korban selamat, Geethakumari Bista, mengatakan kepada BBC bahwa tim penyelamat menyelamatkan putri sulungnya, namun ia kehilangan putrinya yang lebih muda.

"Kami bertiga berada di ruangan yang sama di lantai paling atas. Semuanya terjadi begitu tiba-tiba. Kami tidak mengerti apa yang terjadi," katanya.

Setelah rumah mereka runtuh, mereka tertimbun reruntuhan.

"Orang-orang berteriak-teriak. Polisi bersenjata datang dan saya berteriak: 'Saya juga masih hidup'... Pertama, mereka menyelamatkan anak perempuan saya yang paling besar dengan menggendongnya keluar dan membawanya ke bawah. Sayangnya, mereka tidak bisa menyelamatkan anak saya yang lebih muda. Dia berusia 14 tahun."

Tiga kali gempa susulan dirasakan dalam waktu satu jam setelah gempa. Pihak berwenang setempat mendesak masyarakat untuk tetap berada di luar rumah setidaknya selama 24 jam karena gempa susulan kecil dilaporkan terjadi di daerah tersebut.

Baca juga: Gempa Kuat di NTT, Warga Panik Berhamburan Keluar Rumah

Rekaman video di media lokal menunjukkan rumah-rumah bertingkat yang runtuh. Orang-orang terlihat menggali reruntuhan untuk menarik korban selamat dari sisa-sisa bangunan.

Perdana Menteri Nepal, Pushpa Kamal Dahal, tiba di wilayah yang terkena dampak pada hari Sabtu, setelah mengungkapkan "kesedihan yang mendalam" atas hilangnya nyawa dan harta benda akibat gempa bumi, melalui platform media sosial X.

Dia mengaku telah memerintahkan badan-badan keamanan untuk segera meluncurkan operasi penyelamatan dan bantuan.

Sebuah rapat kabinet pada hari Minggu diperkirakan akan memutuskan apakah akan menerima bantuan asing untuk pertolongan dan penyelamatan.

Para pejabat mengatakan bahwa banyak negara, termasuk negara tetangga Nepal, Cina dan India, telah menawarkan bantuan kemanusiaan.

Operasi pencarian dan penyelamatan terhambat oleh jalan-jalan yang terhalang oleh tanah longsor yang dipicu oleh gempa.

"Rumah-rumah telah runtuh. Orang-orang berhamburan keluar dari rumah mereka. Saya berada di tengah-tengah kerumunan warga yang ketakutan," ujar seorang pejabat polisi dari wilayah tersebut, Santosh Rokka, yang berbicara kepada Reuters segera setelah gempa.

"Kami sedang tidur. Kami merasa seperti mau mati," kata Laxman Pun, seorang korban gempa. Rumah mereka telah rusak dan mereka dapat bertahan hidup "dengan susah payah", katanya kepada BBC Nepal. "Kami tidak tahu di mana kami akan tinggal. Kami mungkin akan membutuhkan tenda."

"Rumah kami berguncang bolak-balik seperti ayunan. Ketika kami bergegas keluar, ada rumah-rumah yang runtuh dan debu di mana-mana. Kami tidak bisa melihat apa-apa sehingga kami kembali masuk ke dalam rumah. Kami keluar setelah guncangan gempa berhenti," kata Siddha Bohora, seorang manajer bank dari Jajarkot.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Resahkan Masyarakat, 30 Preman dan Juru Parkir Liar di Sukabumi Diamankan Polisi
Bongkar Peredaran Narkoba, Polisi Ciduk 3 Pengedar Sabu di Sukabumi
Diduga Digigit Ular Welang Saat Tidur Malam, Bocah Perempuan 3 Tahun di Sukabumi Meninggal
Curi Sepeda Motor 6 Oktober 2023, 2 Terduga Pelaku Akhirnya Ditangkap Polres Sukabumi Kota
Buruh Tolak Pencabutan Status UHC Non Cut Off oleh BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi
Pakai Knalpot Modifikasi, 17 Sepeda Motor di Sukabumi Diamankan Polisi
Pungli di Tempat Wisata Sukabumi Saat Libur Akhir Pekan, 1 Warga Ditangkap Tim Saber Pungli
Bus Rombongan SMK Asal Depok Kecelakaan di Subang, 1 Guru, 9 Siswa, dan 1 Warga Lokal Tewas
Ngasih 2 Ribu Tidak Bikin Miskin, tapi Bikin Tukang Parkir Berpenghasilan Lebihi UMP, ini Hitungannya!
Kabar duka: Penyanyi Dangdut Senior Jhonny Iskandar Meninggal Dunia
Rotasi Jabatan di Polres Sukabumi Kota, Kasat Intel dan Kasat Narkoba Diganti
Sejumlah Jabatan Penting di Polres Sukabumi Kota Dirombak
Diduga Korsleting, Mobil Angkutan Umum Terbakar di Kawasan Parungkuda, Sukabumi
Tukang Parkir Kini Dinista, tapi KH Zainuddin MZ Justru Bilang: Orang Paling Tenang Hidupnya itu...
Aktor Senior Spesialis Pemeran “Orang Batak” Dorman Borisman Meninggal Dunia
Keroyok Penjaga dan Rusak Warung Jamu, 2 Pemuda Mabuk di Sukabumi Ditangkap Polisi
Dibuat Konten di Medsos, Duel Antar Pelajar SMP di Sukabumi Tewaskan 1 Pelajar Berusia 13 Tahun
Mulai Rugi 2020, Sepatu Legendaris BATA Kini Tinggal Cerita
Buang Bayi Baru Dilahirkan, Mantan TKW Ilegal asal Sukabumi Diamankan Polisi
Duel Pelajar di Sukabumi, 1 Pelajar Berusia 13 Tahun Tewas