INDONESIATREN.COM - Lee Jae-myung, pemimpin oposisi Korea Selatan dari Partai Demokrat ditusuk di leher oleh pria tak dikenal pada Selasa, 2 Januari 2024.
Insiden itu terjadi di tengah kerumunan, di mana saat itu pelaku mendekati dengan mengaku ingin mendapat tanda tangan Lee Jae-myung.
Lee Jae-myung saat itu diserang di selatan Busan saat berkunjung ke lokasi bandara baru. Ketika itu Lee sedang berbicara dengan sejumlah jurnalis dan para pendukungnya.
Dilansir dari reuters, juru bicara partai, Kwon Chil-seung mengatakan, Lee saat itu langsung dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi di pembuluh darah utama.
Kwon menyebut, Lee saat itu langsung diterbangkan ke Seoul setelah menerima perawatan darurat di Busan, lalu menjalani operasi selama dua jam di Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul.
Kwon mengutuk aksi penusukan tersebut dan menyebutnya sebagai "teror politik". Apalagi, penikaman itu dilakukan beberapa pekan menjelang pemilihan parlemen yang dijadwalkan bulan April 2024 mendatang.
Baca juga: Prabowo Subianto Akui Tak Alergi Oposisi: Tapi Harus yang Cinta Tanah Air
Seorang pejabat polisi Busan, Son Je-han, mengatakan penyerang tersebut lahir pada tahun 1957 dan menggunakan pisau berukuran 18 cm yang dibeli secara online.
Kepolisian setempat juga mengaku sedang menyelidiki motif penusukan tersebut.
"Kekerasan seperti ini tidak boleh ditoleransi dalam keadaan apa pun," kata Presiden Yoon Suk Yeol seperti dikutip dari reuters.