Direktur HAM PBB Mundur dan Minta Negara Israel Dibubarkan Karena Secara Gamblang Lakukan Genosida

Rabu, 1 Nov 2023 19:36
    Bagikan  
Direktur HAM PBB Mundur dan Minta Negara Israel Dibubarkan Karena Secara Gamblang Lakukan Genosida
wikipedia

Logo Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

INDONESIATREN.COM - Craig Mokhiber, Direktur Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengundurkan diri. 

Pengunduran diri Craig Mokhiber ini lantaran PBB dinilai gagal melakukan pencegahan aksi genosida yang dilakukan tentara Israel terhadap warga Palestina di Gaza. 

Meski telah mengundurkan diri, Mokhiber secara terang-terangan jika genosida yang dilakukan tentara Israel ini mendapat dukungan negara-negara Barat, termasuk AS dan juga Inggris, di dalam suratnya. 

Negara-negara Barat tersebut disebutkan telah mendukung langkah Israel dalam melakukan pemboman yang banyak menewaskan masyarakat sipil yang dilarang dibunuh dalam perjanjian perang. 

Baca juga: Makin Memanasnya Konflik dengan Hamas, Terdapat Produk Teknologi Israel yang Diboikot Dunia, Berikut Daftarnya

Melansir dari The Guardian, Mokhiber resmi mundur dengan mengajukan surat ke Komisaris Tinggi PBB di Jenewa pada 28 Oktober 2023.

Dalam surat pengunduran dirinya itu, ia menuliskan pesan kecewa karena PBB tak berdaya untuk mengatasi genosida di Palestina.

“Sekali lagi kita melihat genosida terjadi di depan mata kita dan organisasi yang kita layani tampaknya tidak berdaya untuk menghentikannya," tulisnya seperti dikutip pada Rabu, 1 November 2023.

Baca juga: Militer Israel Disebut Pakai Bom Fosfor saat Perang Lawan Hamas, Langgar Hukum Kemanusiaan Internasional

Sebelum konflik Hamas-Israel, Mokhiber juga menyinggung jika PBB juga sempat gagal mencegah genosida terhadap tutsi di Rwanda, Muslim di Bosnia, Yazidi di Kurdistan Irak, dan Rohinya di Myanmar.

“Pembantaian besar-besaran terhadap rakyat Palestina saat ini, yang berakar pada ideologi pemukim kolonial etno-nasionalis, merupakan kelanjutan dari penganiayaan dan pembersihan sistematis yang telah berlangsung selama beberapa dekade, sepenuhnya didasarkan pada status mereka sebagai orang Arab, tidak ada keraguan," katanya.

Secara terbuka dalam isi surat pengunduran dirinya ia mengatakan jika AS, Inggris dan beberapa besar negara Eropa telah melanggar Konvensi Jenewa.

Pasalnya, negara-negara tersebut terlibat secara terang-terangan mempersenjatai Israel dalam melakukan serangan membabi buta ke Hamas.

Selain itu, mereka juga memberikan perlindungan politik dan diplomatik kepada Israel dama konflik yang saat ini tengah terjadi.

Mokhiber bahkan secara tegas meminta agar negara Israel dibubarkan. Ia lebih mendukung pembentukan negara sekuler yang demokratis di seluruh wilayah Palestina dengan mengusung hak yang sama bagi umat Kristiani, Muslim, dan juga Yahudi.

"Oleh karena itu, penghapusan kelompok-kelompok yang sangat rasis dan pemukim- proyek kolonial dan mengakhiri apartheid di seluruh negeri,” kata dia.

Sebagai informasi, Mokhiber bekerja sebagai pejabat di PBB sejak tahun 1992 dan memegang sejumlah peran penting.

Ia memimpin tugas komisaris tinggi dalam merancang pendekatan pembangunan berbasis hak asasi manusia, dan bertindak sebagai penasihat senior hak asasi manusia di Palestina, Afghanistan, dan Sudan.

Mokhiber juga merupakan seorang pengacara yang berspesialisasi dalam hukum hak asasi manusia internasional, dia tinggal di Gaza pada tahun 1990-an.

Dalam perannya sebagai Direktur Kantor Komisaris Tinggi HAM di New York, dia kadang-kadang mendapat kecaman dari kelompok pro-Israel karena komentarnya di media sosial.(*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Resahkan Masyarakat, 30 Preman dan Juru Parkir Liar di Sukabumi Diamankan Polisi
Bongkar Peredaran Narkoba, Polisi Ciduk 3 Pengedar Sabu di Sukabumi
Diduga Digigit Ular Welang Saat Tidur Malam, Bocah Perempuan 3 Tahun di Sukabumi Meninggal
Curi Sepeda Motor 6 Oktober 2023, 2 Terduga Pelaku Akhirnya Ditangkap Polres Sukabumi Kota
Buruh Tolak Pencabutan Status UHC Non Cut Off oleh BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi
Pakai Knalpot Modifikasi, 17 Sepeda Motor di Sukabumi Diamankan Polisi
Pungli di Tempat Wisata Sukabumi Saat Libur Akhir Pekan, 1 Warga Ditangkap Tim Saber Pungli
Bus Rombongan SMK Asal Depok Kecelakaan di Subang, 1 Guru, 9 Siswa, dan 1 Warga Lokal Tewas
Ngasih 2 Ribu Tidak Bikin Miskin, tapi Bikin Tukang Parkir Berpenghasilan Lebihi UMP, ini Hitungannya!
Kabar duka: Penyanyi Dangdut Senior Jhonny Iskandar Meninggal Dunia
Rotasi Jabatan di Polres Sukabumi Kota, Kasat Intel dan Kasat Narkoba Diganti
Sejumlah Jabatan Penting di Polres Sukabumi Kota Dirombak
Diduga Korsleting, Mobil Angkutan Umum Terbakar di Kawasan Parungkuda, Sukabumi
Tukang Parkir Kini Dinista, tapi KH Zainuddin MZ Justru Bilang: Orang Paling Tenang Hidupnya itu...
Aktor Senior Spesialis Pemeran “Orang Batak” Dorman Borisman Meninggal Dunia
Keroyok Penjaga dan Rusak Warung Jamu, 2 Pemuda Mabuk di Sukabumi Ditangkap Polisi
Dibuat Konten di Medsos, Duel Antar Pelajar SMP di Sukabumi Tewaskan 1 Pelajar Berusia 13 Tahun
Mulai Rugi 2020, Sepatu Legendaris BATA Kini Tinggal Cerita
Buang Bayi Baru Dilahirkan, Mantan TKW Ilegal asal Sukabumi Diamankan Polisi
Duel Pelajar di Sukabumi, 1 Pelajar Berusia 13 Tahun Tewas