INDONESIATREN.COM - Kendati sedang ramai diberitakan mengenai infeksi mycoplasma pneumonia, para ahli menyarankan masyarakat untuk tidak meresponnya dengan panik.
Masyarakat diimbau untuk melakukan pencegahan infeksi mycoplasma pneumonia itu.
Saat ini, Indonesia telah mencata tiga kasus mycoplasma pneumonia yang ketiganya merupakan pasien anak.
"Kalau lihat diliteratur, ini bakteri sudah ada sejak 1930-an. Ini enggak jadi perhatian, sebab pengamatan dari tahun ke tahun gejalanya ringan, enggak perlu rawat inap, rawat jalan saja," ujar dokter spesiasil paru di RSUP Persahabatan, Erlina Burhan.
Baca juga: Muncul di Indonesia, Dokter Spesialis Anak Beberkan Usia Rentan Terkena Mycoplasma Pneumonia
Hal serupa juga diungkapkan oleh dokter spesialis anak RS Cipto Mangunkusumo, dr Nastiti Kaswandani.
Ia mengungkapkan bahwa tingkat keparahan mycoplasma jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan pneumonia pada umumnya yang disebabkan oleh bakteri Penumococcus dan Covid-19.
Pada umumnya, pasien pneumonia harus menjalani rawat inap. Namun, kasus pneumonia yang diakibatkan oleh mycoplasma dapat membaik hanya dengan rawat inap.
Cara mencegah pneumonia mycoplasma
Adapun cara mencegah pneumonia mycoplasma yang diterangkan para ahli, seperti berikut:
1. Konsumsi antibiotik sesuai dengan resep Dokter
Antibiotik dapat menangani bakter. Namun, bukan berarti antibiotik dapat dikonsumsi secara bebas, tetap harus sesuai resep dokter.
Sebab, bakteri rentan menyerang orang dengan resitensi antibiotik. Hal tersebut akan mempersulit proses penyembuhan.
2. Praktik perilaku hidup bersih sehat (PHBS)
Baca juga: Sederet Manfaat Susu Kambing Untuk Kesehatan, Cocok Dikonsumsi Semua Kalangan
PHBS dapat dilakukan dengan cara memakai masker ketika bepergian keluar, olahraga, mencuci tangan dengan air dan sabun, menjaga ventilasi udara dalam ruangan tetap baik, serta menghindari asap rokok.
3. Imunisasi lengkap
Sesuai rekomendasi Kementrian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak-anak harus mendapaktan imunisasi yang lengkap. (*)