INDONESIATREN.COM - Gejala kencing manis biasanya berupa 3P, yaitu poliuri, polodipsi, dan polipagia. Namun, rupanya ada gejala lain yang sering tidak disadari.
Poliuri adalah intensitas buang air kecil yang tinggi pada malam hari. Kemudian polidipsi berarti mudah haus dan polipagi memiliki arti mudah lapar.
Kencing mansi atau secara medis dikenal dengan diabetes merupakan penyakit kronis dan progresif.
Ternyata ada gejala kencing manis lainnya yang masih sering tidak disadari, seperti berikut:
1. Napas berbau buah
Kendati tidak memakan buah, napas bisa dapat berbau biah ketika kada gula darah begitu tinggi.
Hal tersebut merupakan salah satu gejala kencing manis yang sering tidak disadari.
2. Infeksi berulang
Kadar gula darah yang tinggi dapat mengakibatkan melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih rentan terkena penyakit.
3. Sakit kepala ringan
Setiap orang nyaris tidak pernah mengira bahwa sakit kepala bisa disebabkan oleh penyakit kencing manis.
Hal itu bisa terjadi karena kadar gula darah yang tinggi dapat memicu sering buang air keci sehingga merasakan dehidrasi. Kadar air yang rendah dalam tubuh juga akan mempengaruhi fungsi otak.
4. Gatal-gatal
Rupanya gatal-gatal adalah salah satu tanda kencing manis juga.
Pasalnya, naiknya gula darah dan kencing manis yang tidak terdiagnosi dapat merusak serabut saraf di seluruh tubuh.
Kerusakan saraf ini akan memicu rasa gatal sehinga membuat kering kulit dan mengelupas.
5. Kesemutan dan mati rasa
Kesemutan dan mati rasa dapat diakibatkan oleh penyakit kencing manis. Sebab, penyakit ini dapat memengaruhi cara saraf untuk mengirim dan menerima pesan.
6. Penglihatan kurang jernih
Penglihatan dapat terganggu ketika kadar gula darah tinggi. Hal ini bisa terjadi karena kelebihan gula dapat membuat rusak pembuluh darah kecil di mata sehingga penglihatan tidak terlalu jernih.
7. Gangguan pendengaran
Gangguan pendengaran juga merupakan salah satu ciri penyakit kencing manis. Sebab, gula darah tinggi dalam jangka panjang bisa merusak pembuluh darah kecil dan saraf telinga bagian dalam.
Sementara gula darah rendah jangka panjang dapat merusak cara telinga bagian dalam mengirimkan sinyal saraf ke otak.