INDONESIATREN.COM - Baru-baru ini Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Sumatera Utara, sedang menjadi perhatian banyak orang.
Pasalnya, aparat kepolisian telah menemukan lima mayat di lantai 15 pada salah satu gedung yang berlokasi di Unpri Medan.
Informasi ini mulai muncuat saat tersebarnya video di grup WhatsApp dan sampai ke telinga polisi. Alhasil, aparat yang berwajib pun mendatangi lokasi.
Kendati awalnya pihak Unpri Medan menolak kedatangan mereka, polisi tetap masuk ke dalam gedung untuk melakukan pemeriksaan.
Namun, kabarnya mayat yang ditemukan adalah cadaver.
Mencuatnya kasus ini membuat banyak orang yang penasaran mengenai apa itu cadaver.
Apa Itu Cadaver?
Perlu diketahui, cadaver atau kadaver merupakan mayat atau jenazah manusia yang digunakan untuk kepentingan mahasiswa kedokteran pada pembelajaran anatomi.
Usut punya usut, ternyata penggunaan cadaver sebagai metode pembelajaran terbilang kontroversial, meski sampai saat ini masih sangat populer.
Bukan tanpa alasan, pasalnya cadaver disebut sebagai motode paling efektif untuk memberikan pengajaran kepada para mahasiswa terkait anaotomi manusia.
Bukan hanya digunakan oleh para mahasiswa kedokteran, cadaver juga acapkali digunakan oleh para ilmuan dan dokter untuk mengidentifikasi penyakit, meneliti penyebab kematian, dan lain-lain.
Sebagai informasi, mayat yang digunakan umumnya telah disimpan di dalam lemari es batu untuk diawetkan dalam waktu 24 jam setelah meninggal.
Baca juga: Sstt, Bocoran! Ini Daftar 11 HP Xiaomi yang Dapat Pembaruan HyperOS Pertama, Apa Saja?
Selain itu, pada proses pengawetan juga disertai dengan metode plastinsai, yakni proses mengoleskan campuran balsem.
Perlu diingat bahwa cadaver yang digunakan oleh para mahasiswa umumnya tidak berbentuk badan manusia yang masih utuh.
Namun hadir dengan bentuk daging yang telah dipotong, tapi masih dikenali sebagai satu di antara bagian tubuh manusia.
Pada saat yang bersamaan, organ dalam pada praktik ini akan berubah warna dan akan menjadi hitam legam yang disebabkan oleh proses oksidasi formalin.(*)