INDONESIATREN.COM - Ketika tangan berkeringat, pasti Anda merasa tidak nyaman melakukan hal-hal yang membutuhkan genggaman, seperti menulis atau bersalaman.
Secara alami, saat udara panas, berolahraga, gugup, stres, gelisah, atau demam, kelenjar keringat akan mengeluarkan cairan keringat ke permukaan kulit.
Namun, produksi keringat berlebih pada area tubuh tertentu karena suatu kondisi atau penyakit yang biasa disebut dengan hiperhidrosis.
Mengutip dari laman resmi Alodokter, Hiperhidrosis adalah proses keluarnya keringat yang terjadi ketika sistem saraf mengetahui suhu tubuh dan kelenjar keringat untuk mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu.
Baca juga: Baik untuk Kesehatan, Ini 6 Manfaat Daun Pepaya yang Jarang Diketahui Banyak Orang
Selain itu, hiperhidrosis juga ditandai dengan keluarnya keringat yang berlebih tanpa adanya pemicu, dan bergejala seperti: pakaian yang sering basah karena keringat, kulit yang terlihat tipis, pecah-pecah, dan terkelupas dengan warna yang lebih pucat atau kemerahan.
Sementara itu, hiperhidrosis terjadi disebabkan oleh kondisi medis tertentu atau karena sistem saraf tubuh yang terlalu aktif.
Melansir dari situs resmi Hello Sehat, Hiperhidrosis terbagi menjadi dua jenis, yakni hiperhidrosis primer dan hiperhidrosis sekunder.
1. Hiperhidrosis primer
Hiperhidrosis primer atau Primary focal hyperhidrosis adalah jenis hiperhidrosis yang paling sering mempengaruhi produksi keringat di telapak tangan dan kaki.
Baca juga: 7 Tanaman yang Mempunyai Aroma Harum, Cocok Disimpan di Halaman Rumah
Kebanyakan orang mengalami hiperhidrosis primer pada satu atau beberapa bagian tubuh, terutama di ketiak, tangan, kaki, atau dahi.
Hiperhidrosis primer biasanya dialami pada masa kanak-kanak atau remaja dan bisa muncul segera setelah bangun dari tidur.
Pada kondisi ini, saraf akan menghasilkan keringat menjadi lebih sensitif dibandingkan dengan tubuh orang normal.
Namun, hingga saat ini penyebab telapak tangan berkeringat pada hiperhidrosis primer masih belum diketahui secara pasti.
Baca juga: Jangan Disepelekan! 3 Jenis Eating Disorder Beserta Perawatan yang Mudah Dilakukan
2. hiperhidrosis sekunder
Hiperhidrosis sekunder atau Secondary hyperhidrosis adalah peningkatan jumlah keringat yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu.
Hiperhidrosis sekunder biasanya baru muncul setelah dewasa, yang menyebabkan seluruh tubuh berkeringat terlalu banyak, bahkan saat tidur.
Meskipun sangat jarang, hiperhidrosis sekunder juga bisa menjadi alasan beberapa orang memiliki telapak tangan basah karena kondisi medis, seperti diabetes, masalah pada kelenjar tiroid, gula darah rendah, infeksi, serangan jantung, gejala menopause (hot flashes), kelainan sistem saraf, dan masih banyak lagi.
Demikian penjelasan mengenai hiperhidrosis, tapi ketika Anda berkeringat berlebih yang disertai mual, nyeri dada, dan pusing atau terasa seperti akan pingsan, periksalah ke dokter untuk melakukan penanganan lebih lanjut. (*)