INDONESIATREN.COM - Bell’s Palsy juga dikenal sebagai kelumpuhan wajah akut. Ini ada suatu kondisi otot-otot wajah menjadi lemah atau lumpuh pada satu sisi wajah.
Kondisi ini hanya bersifat sementara tetapi membutuhkan waktu untuk memulihkan ke kondisi normal. Bell’s Palsy biasanya terjadi secara tiba-tiba.
Penyakit ini biasanya terjadi paling banyak pada usia 15-60 tahun dan dialami oleh laki-laki ataupun perempuan. Namun, paling sering terjadi kepada ibu hamil dan memiliki infeksi pernapasan.
Dilansir dari Web MD, Bell’s Palsy dan stroke kerap sekali disamakan. Meskipun keduanya menyebabkan kelumpuhan sebagian wajah dan gejalanya sama seperti sulit menutup mata, tetapi perbedaannya cukup signifikan.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Ini 3 Manfaat Vaksin Booster Bagi Tubuh
Misalnya, apabila mata di satu sisi lumpuh dan berair ata memiliki pendengaran yang sensitif telinga berdengung, kemungkinan itu adalah Bell’s Palsy.
Namun, apabila Anda merasakan mati rasa atau lemas pada lengan dan kaki di satu bagian sisi tubuh, bisa jadi itu adalah stroke. Dengan Bell’s Palsy tidak akan kesulitan menggerakan lidah dan merasa lemah.
Gejala Bell’s Palsy muncul yang secara tiba-tiba, Anda mungkin kesulitan tutup mata pada sisi tersebut. Selain kelemahan dan kekuatan otot wajah, gejala penyakit ini bisa termasuk:
Baca juga: Girls! Intip 5 Pengobatan Rumahan Efektif Atasi Siklus Menstruasi Tidak Teratur
- Ngiler
- Nyeri rahang atau telinga belakang
- Sakit kepala
- Mata dan mulut kering
- Telinga berdengung
- Kesulitan bicara, makan dan minum
- Wajah berkedut
Penyakit ini kemungkinan besar akan sembuh total meskipun tidak mendapatkan pengobatan. Namun, ada beberapa hal yang akan mempercepat rposes penyembuhan Bell’s Palsy.
Baca juga: 7 Tanaman yang Mempunyai Aroma Harum, Cocok Disimpan di Halaman Rumah
Kortikosteroid
Ini dapat membantu meringankan pembengkakan saraf wajah dan membantunya bekerja normal. Kortikosteroid bekerja lebih ampuh ketika meminumnya segera seusai gejala muncul.
Tetes mata
Apabila penyakit ini mempengaruhi kemampuan Anda untuk berkedip dan menutup mata, gunakan obat tetes mata atau salep. Kenakan penutup mata untuk mencegah kotoran atau debu masuk ke dalam mata dan menjaga kelembapan.
Demikian informasi singkat terkait penyakit Bell’s Palsy untuk menambah pengetahuan dan kewaspadaan Anda. Semoga bermanfaat. (*)