INDONESIATREN.COM - Menghisap uap vape maupun asap pada rokok merupakan kegiatan yang membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia, terutama pada bagian paru-paru.
Namun, sebagian orang lebih memilih vape daripada rokok konvensional karena dipercaya lebih aman, sebab hanya ada kandungan nikotin saja yang ada di dalam cairan liquid atau bahan utama dalam vape.
Namun hal tersebut hanyalah mitos belaka, karena kandungan cairan liquid pada vape mengandung zat-zat kimia berbahaya seperti, nikotin, asetaldehida, akrolein, propanal, formaldehida, logam berat, dan diasetil.
Dari semua kandungan zat kimia tersebut, memiliki risiko yang hampir sama berbahayanya dengan rokok konvensional sehingga menyebabkan timbul beberapa penyakit seperti, radang paru-paru, penyakit jantung, kanker, dan lain-lain.
Baca juga: Berburu Kado Natal di Anfield, Pelatih Arsenal Siap Amankan Poin Penuh dari Liverpool
Menurut dr Jaka Pradipta yang dilansir dari kanal YouTube Gue Sehat, menjelaskan perbedaan antara rokok konvensional dengan vape.
Rokok konvensional merupakan bahan konsumsi yang menggunakan tembakau dan dibakar lalu sisa pembakarannya dihirup dan masuk kedalam paru-paru.
"Rokok konvensional menggunakan tembakau yang dibakar kemudian sisa pembakarannya dihirup oleh kita dan masuk ke dalam paru," ucap dr Jaka Pradipta.
Sedangkan rokok elektrik atau vape merupakan alat yang menggunakan elektronik untuk memanaskan air dan menghasilkan uap kemudian dihirup sehingga masuk kedalam paru-paru.
"Sedangkan untuk rokok vape atau rokok yang modern menggunakan elektronik, kemudian menggunakan kawat yang dipanaskan, dan uap airnya yang kita hirup. Jadi memang metode dan cara kerjanya berbeda," ujar dr Jaka.
dr Jaka menjelaskan, bahwa kedua dari rokok konvensional dan vape merupakan sesuatu yang berbahaya karena bisa menyebabkan penyakit di saluran pernapasan.
Menurutnya, rokok dan vape di dalamnya terdapat kandungan bahan-bahan berbahaya yang bisa merusak Silia dan dinding saluran pernapasan.
Silia atau silium merupakan organel sel yang berfungsi sebagai alat bantu pergerakan yang menonjol dari sebagian sel.
Baca juga: Psywar Antarmantan Pemain Arsenal: Martin Keown Klaim Lebih Baik dari Tony Adams
Dalam jangka pendek, gejala yang timbul adalah batuk kental yang berdahak bahkan menyebabkan Acute Lung injury (ALI) atau biasa disebut dengan Sindrom Distres Pernapasan Akut.
"Rokok dan vape di dalamnya terdapat kandungan bahan-bahan berbahaya yang dapat merusak Silia dan dinding saluran pernapasan," ucapnya
Nah, dalam jangka pendek biasanya gejalanya adalah batuk kental, berdahak bahkan pada vape dapat menyebabkan Acute Lung injury (ALI) yang banyak kasus sehingga masuk ke dalam ICU, dan pada jangka panjang kerusakan ini akan menetap sehingga tidak akan bisa kembali seperti normal, kita sebut juga dengan Ireversibel," ucap dia melanjutkan.
Dalam penggunaan jangka panjang dr Jaka mengatakan, bahwa vape dan rokok akan merusak dinding saluran pernapasan atau silia-silia dalam tubuh akan rusak sehingga daya tahan tubuh akan ikut rusak.
Baca juga: Psywar Antarmantan Pemain Arsenal: Martin Keown Klaim Lebih Baik dari Tony Adams
Itulah yang menyebabkan penyakit paru obstruktif kronik, jadi paru-paru akan rusak dan tidak bisa kembali normal sehingga menyebabkan kanker paru-paru.
Jadi, itulah beberapa penjelasan dari rokok dan vape menurut dr Jaka Pradipta. Gimana? Masih ingin merokok atau ngevape? (*).