18 Juni 1975, Saat Indonesia Terakhir Menang Atas Korsel, Usia STY Baru 4 Tahun | indonesiatren.com

Dua di antara tiga anak STY itu, yakni Shin Jae-won dan Shin Jae-hyeock, sama-sama berkarir sebagai pesepakbola.

18 Juni 1975, Saat Indonesia Terakhir Menang Atas Korsel, Usia STY Baru 4 Tahun

18 Juni 1975, Saat Indonesia Terakhir Menang Atas Korsel, Usia STY Baru 4 Tahun

INDONESIATREN.COM - Kemenangan 13-12 dari Timnas Indonesia atas Korea Selatan (Korsel) pada Jumat, 26 April 2024, layak dicatat dengan tinta emas. Sebab, kemenangan itu datang setelah hampir setengah abad berlalu, alias 50 tahun, dari kemenangan terakhir Timnas Indonesia atas Korsel.

Kala itu, 18 Juni 1975, dalam turnamen peringatan Hari Ulang Tahun Jakarta, Anniversary Cup, Indonesia yang dilatih coach asal Belanda, Will Coerver, sukses membungkam perlawanan Korsel dengan skor akhir 3-2.

Di pertandingan berkategori Internasional A itu, Indonesia kebobolan dua gol lebih dulu, akibat sepakan Park Byung-chul dan Cho Dong-yun. Namun, di akhir pertandingan, Indonesia menang 3-2 atas Korsel. Sayang, tidak tercatat siapa pencetak tiga gol kemenangan Indonesia kala itu.

Baca juga: Manchester United Inginkan Young Gun Girona: Miguel Gutierrez, Tapi Harus Siap Gigit Jari, Mengapa?

Hampir 50 tahun berlalu sejak kemenangan 3-2 atas Korsel itu, Indonesia akhirnya bisa kembali menang atas Tim Taeguk Warriors, Jumat, 26 April 2024. Timnas Indonesia bermaterikan pemain U-23, besutan pelatih Shin Tae-Yong (STY), yang saat Indonesia mengalahkan Korsel pada 1975 baru berusia empat tahun.

Dikutip dari Wikipedia,Sabtu, 27 April 2024, STY lahir di Yeongdeok, Korsel, pada 11 Oktober 1970. Menikah dengan Cha Young-ju pada 1995, STY dikaruniai tiga anak, yakni Shin Jae-won, Jae Hyuk-sin, dan Shin Jae-hyeock.

Dua di antara tiga anak STY itu, yakni Shin Jae-won dan Shin Jae-hyeock, sama-sama berkarir sebagai pesepakbola.

Baca juga: Daftar Pemeran Film Sweet Home 2 di Netflix: Song Kang hingga Park Gyu-young

Sebelum menukangi Timnas Indonesia, STY pernah menjadi pelatih Korsel di Piala Dunia 2018. Saat itu, STY sukses membawa Korsel mengalahkan Jerman yang dikapteni Michael Ballack, dengan skor 2-0.

STY juga menjadi orang pertama yang memenangkan Kejuaraan Klub Asia / Liga Champions AFC sebagai pemain dan pelatih. Ia memenangkan Kejuaraan Klub Asia 1995 sebagai pemain, dan Liga Champions AFC 2010 sebagai pelatih, bersama Klub Seongnam Ihwa Chunma.

Apakah gelar juara di level Asia itu bisa ditularkan dengan sukses oleh STY kepada Tinmas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 di Qatar?

Semoga saja demikian.