Akhir Pekan di Pantai Citepus Palabuhanratu: Menikmati Debur Ombak dan Ikan Layur Bakar Pak Aji | indonesiatren.com

Dikenal sebagai ikan yang memiliki daging tebal, kenyal, gurih, tidak terlalu amis, tidak berminyak, dan mudah dilepas tulangnya.

Akhir Pekan di Pantai Citepus Palabuhanratu: Menikmati Debur Ombak dan Ikan Layur Bakar Pak Aji

Akhir Pekan di Pantai Citepus Palabuhanratu: Menikmati Debur Ombak dan Ikan Layur Bakar Pak Aji

INDONESIATREN.COM - Pantai Citepus adalah salah satu pantai yang terletak di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Membentang ke arah Laut Selatan Jawa sejauh 3-5 kilometer, Pantai Citepus relatif mudah dijangkau, karena terletak di tepi Jalan Raya Cisolok, Palabuhanratu.

Pantai ini juga buka selama 24 jam, dengan penjagaan oleh penduduk setempat, sehingga bisa dikunjungi dengan aman kapan pun oleh warga luar Sukabumi, tak terkecuali dari Jakarta.

Cukup menempuh perjalanan darat sejauh 133 km selama sekitar 3,5 jam, warga Jakarta bisa tiba di pantai yang kini sudah dilengkapi dengan beragam fasilitas itu.

Salah satu fasilitas yang direkomendasikan untuk dinikmati di Pantai Citepus, adalah sajian kuliner ikan layur bakar di Warung Pak Aji. Letak warung ini tepat berada di depan gerbang masuk Pantai Citepus, dan di samping Kantor Desa Citepus, sehingga mudah dijangkau siapa pun pengunjung pantai tersebut.

Ikan layur bakar adalah menu andalan utama warung ini. Dijamin Pak Aji akan selalu dibakar dalam kondisi segar, karena merupakan hasil tangkapan langsung di perairan Palabuhanratu.

Memiliki nama Latin: Trichiurus Iepturus, layur adalah sejenis ikan perairan laut yang mudah dikenal lewat bentuk tubuhnya yang panjang dan ramping. Tak hanya di Palabuhanratu, ikan ini juga mudah ditemukan di Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik, serta di sejumlah perairan tropika dan sedang di dunia.  

Ukuran tubuh ikan layur dapat mencapai panjang dua meter, dengan berat maksimum lima kilogram, dan usia mencapai sekitar 15 tahun. Pada siang hari, ikan layur diketahui gemar berkeliaran di perairan dangkal dekat pantai yang kaya dengan plankton krustasea. Sedangkan di waktu malam, ikan ini cenderung mendekat ke dasar perairan.

Layur mudah dijumpai di tempat penjualan ikan (TPI) di seluruh Indonesia. Dikenal sebagai ikan yang memiliki daging tebal, kenyal, gurih, tidak terlalu amis, tidak berminyak, dan mudah dilepas tulangnya ini, membuat layur tidak hanya lezat dihidangkan dalam berbagai olahan di meja makan, namun juga kerap dijadikan bahan dasar ikan asin dan umpan pancing.

Orang Jepang menyebut ikan ini dengan nama tachiuo, dan kerap menyantapnya mentah-mentah sebagai sashimi. Sementara di Korea, ikan ini disebut galchi, dan sering diolah dengan cara digoreng atau dibakar.

Nah, di Warung Pak Aji, ikan layur yang lezat adalah yang dibakar, lengkap dengan sambal kecap pedas dan nasi putih panas. Dinikmati langsung begitu turun dari pembakaran, rasa ikan ini terasa amat nikmat saat disantap sambil menatap lautan lepas.

Kebetulan, lautan itu hanya berada sepelemparan batu saja dari Warung Pak Aji. Sehingga, pengunjung warung tak perlu pindah ke lokasi lain, saat hendak menikmati dua sensasi berbeda di waktu yang sama, yakni rasa ikan layur bakar yang lezat dan debur ombak Laut Selatan Jawa di Pantai Citepus.

Bila ingin menginap, Pak Aji pun menyiapkan rumahnya untuk disewa kapan saja oleh pengunjung beserta keluarganya. “Pokoknya saya siap bantu, agar pengunjung aman dan nyaman di sini,” ujar Pak Aji, yang kini telah berusia 50 tahun, dan terlahir hingga besar di Pantai Citepus.

Yuk, jalan-jalan ke Pantai Citepus....