INDONESIATREN.COM - Di beberapa lokasi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan terkait dugaan korupsi Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 di Kementerian Kesehatan.
Melansir dari postingan akun Instagram @medantalk, lokasi yang diduga korupsi untuk dilakukannya geledah diantaranya kantor Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ruang di kantor Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), dan rumah para tersangka.
"Lokasi tersebut di antaranya adalah kantor BNPB, Kantor Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, salah satu ruangan di Kantor LKPP dan rumah kediaman dari para pihak yang ditetapkan sebagai tersangka," ucap juru bicara KPK Ali Fikri pada Selasa, 21 November 2023.
Ali juga menerangkan bahwa, lokasi penggeledahan dilakukan pada dua wilayah, yaitu Jabodetabek dan Surabaya.
Baca juga: Masih Setia di Pasaran, Begini Spesifikasi Motor Listrik Uwinfly N9 Pro, Dibekali Tenaga 2000 Watt
Tujuan dari penggeledahan tersebut adalah untuk mengumpulkan bukti dan mengungkap peran para tersangka dalam kasus ini.
Di antara bukti yang disita selama penggeledahan adalah dokumen pengadaan, catatan transaksi keuangan, dan catatan aliran uang ke berbagai pihak.
Selain itu, penyidik menyita bukti tentang transaksi pembelian aset yang dilakukan oleh pihak yang diidentifikasi sebagai tersangka.
"Pendalaman lanjutan melalui penyitaan dan analisis atas temuan tersebut segera dilakukan untuk kemudian dikonfirmasi pada para pihak yang dipanggil sebagai saksi termasuk para Tersangka," lanjutnya.
KPK diketahui sedang menyelidiki pengadaan APD untuk tenaga kesehatan, selama pandemi COVID-19 pada tahun 2020–2022.
Nilai anggaran untuk 5 juta pasang APD Covid-19, anggarannya mencapai Rp 3,03 triliun.
Kerugian negara dalam kasus ini diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah, meskipun ini hanya perkiraan awal dan masih dapat meningkat.
KPK telah menetapkan beberapa orang sebagai tersangka dalam kasus ini, tetapi mereka belum mengungkapkannya.
Baca juga: Tak Kuasa Menahan Tangis, Bapak Ojol Ini Kehilangan Motornya saat Menunaikan Sholat Isya
Atas kasus korupsi ini, banyak pandangan netizen yang terpancing emosi dan heran, berikut kutipan komentarnya.
"Semua di koropsi kan dasar rakus," ucap akun @diemas.diemas.9469.
"Maaf kmrin kpk lgi tdr maka ny baru mau di ungkap skrng," tulis akun @dimassusoyo290.
"Aduh kemana aj KPK ini virus udah habis,uang pun habis kok Bru d periksa ada apakah," ketik akun @gak_usahhepot.
"Uang sudah dibagi2 baru diperiksa sudah terlambat," ujar akun @andilau06429.