INDONESIATREN.COM - Aksi perundungan terhadap seorang remaja yang berstatus pelajar di MAN 1 Medan, Sumatera Utara.
Diduga, korban sebelumnya diculik oleh para pelaku yang berjumlah 20 orang.
Bahkan, diinformasikan bahwa para pelaku tidak hanya melakukan aksi perundungan, namun mereka pun melakukan tindak kekerasan terhadap korban.
Korban disundut oleh besi yang panas, hingga aksi perundungan itu pun dilaporkan ibu korban ke kepolisian setempat.
Lebih lanjut dalam unggahan video itu, ibu borban mengatakan, bahwa selain aksi perundungan, tindak kekerasan terhadap anaknya, para pelaku pun melakukan ancaman bahwa jika melapor, maka korban akan dibunuh.
Tidak berhenti sampai di situ, korban juga di paksa untuk memakan lumpur oleh para pelaku.
“Bahkan para pelaku juga menyuruh korban meminum air liur dari para pelaku dan menghisap sendal para pelaku,” tulis keterangan video yang diunggah akun instagram @tkpmedan, pada Selasa, 28 November 2023.
Kakak korban @anisamunawirohlbs mengaku, bahwa sang adik juga dipaksa para pelaku untuk memakan lumpur, makan ranting serta meminum air ludah para pelaku.
Baca juga: Di Korea, Porsche dan GM Company Terapkan Recall, Belasa Ribu Unit Terjaring
"Para pembully memaksa adik saya untuk makan lumpur, menghisap sendal, makan dan ranting, serta meminum air ludah dari pembuli," tulis Anisa Munawiroh
Pelaku juga disebutkan bahwa pelaku menyiksa korban dengan dipukul hingga meletakan kunci yang dipanaskan ke tangan korban.
Pada unggahan itu disebutkan bahwa ada 20 orang pelaku yang membully kepada sang korban, sampai juga ada alumninya.
Orang tua korban juga telah melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib dan juga ke MAN 1 Medan.
Baca juga: Cinta Bisa Berubah Jadi Benci, Simak Penjelasan Quraish Shihab Agar Paham
Kasus perundungan yang telah menimpa pelajar MAN 1 Medan, kini telah beredar di media sosial.
Terlihat dari video yang direkam, bahwa tangan korban sudah ada bekas luka bakar.
Diketahui, dari aksi perundungan tersebut, komisi Perlindungan Perempuan dan Anak pun telah turun tangan serta menjenguk kepada korban.
"kasih banyak kepada komisi PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK sudah menyisihkan waktunya untuk datang dan berkunjung ke kediaman korban (Adik saya)," ujar akun sang kakak @anisamunawirohlbs. (*)