INDONESIATREN.COM - Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) meletus pada Minggu, 3 Desember 2023 sekitar pukul 14.54 WIB. Gunung Marapi tersebut berada di ketinggian 2.891 mdpl.
Meletusnya Gunung Marapi ditandai dengan muntahan abu yang berisi material vulkanik hingga mencapai 3.000 meter dari puncak kawah.
Menurut keterangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Marapi bisa saja erupsi bersifat eksplosif yang sudah terjadi sejak Januari 2023. Maka dari itu, PVMGB menetapkan status tetap di level waspada yakni level II.
Melansir dari laman resmi Pemprov Sumbar, Gunung Marapi terletak di antara Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Padang Panjang.
Baca juga: UPDATE Erupsi Gunung Marapi: 28 Pendaki Belum Berhasil Turun
Namun, secara administrasi Gunung Marapi berada di Kabupaten Agam. Wilayah yang menjadi jalur pendakian yakni Koto Baru.
Marapi merupakan gunung aktif di Pulau Sumatera yang memiliki ketinggian puncak 2.891 meter diatas permukaan laut (mdpl).
Gunung Marapi sudah sering terjadi meletus baik secara eksplosif ataupun efusif. Berdasarkan sejarah, Gunung Marapi pernah erupsi pada 8 September 1830 dengan ketebalan awan kehitaman dengan ketebalan 1.500 m di atas kawah.
Pada 30 April 1979, disebutkan sebanyak 60 orang meninggal dunia akibat letusan Gunung Marapi. Tak hanya itu, sebanyak 19 orang penyelamat terperangkap tanah longsor.
Lalu, pada tahun 2011 hingga awal 2014, Gunung Marapi mengalami peningkatan aktivitasnya dengan menyemburkan letusan abu dan awan hitam.
Bahkan, menurut catatan, pada akhir 2011 abu hitam akibat letusan Gunung Marapi terbawa angin hingga ke Kabupaten Padang Pariaman.
Kemudian, pada Februari 2014, Gunung Marapi kembali meletus dengan melepaskan beberapa material hingga ke Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.
Tahun ini, yakni Januari 2023, Gunung Marapi mengalami erupsi dan pada saat itu ada beberapa pendaki yang berkemah. Padahal sebelumnya sudah ada imbauan dari pemerintah setempat kepada masyarakat untuk tidak mendaki mencapai puncak. (*)