INDONESIATREN.COM - Debat terakhir Capres Pemilu 2024 digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu, 4 Februari 2024. Debat mengusung tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, pembangunan sumber daya manusia, dan inklusi.
Ganjar Pranowo mendapatkan kesempatan urutan kedua untuk menyampaikan visi-misi dan program kerja. Ganjar menekankan pentingnya akses fasilitas kesehatan di tiap desa, termasuk daerah-daerah yang masih terisolir.
"Tentu saja akses kesehatan yang diperlukan di setiap desa. Kenapa Ganjar Mahfud membuat satu desa, satu faskes, satu nakes, karena kami ingin mereka mendapatkan yang terbaik," kata Ganjar.
Baca juga: Ganjar Tanggapi Pernyataan Jokowi Soal Presiden Boleh Memihak dan Kampanye: No Problem! Saya Hormati
Lanjut Ganjar, para ibu, anak, lansia, disabilitas, masyarakat adat akan mendapatkan peran yang sama di dalam layanan-layanan kesehatan, di mana di daerah-daerah terisolir mereka membutuhkan akses ini dengan sangat bagus.
"Kalau itu semua sudah baik, maka pendidikan dan kebudayaan mesti kita bangun bersama-sama," ujarnya.
Menurut Ganjar akses pendidikan yang baik, lebih inklusi, kemudian kurikulum yang mantap, dan fasilitas yang diberikan harus bisa memberikan akses terbaik untuk anak-anak didik kita, termasuk nasib guru dan dosen.
Baca juga: Ganjar Minta Mahfud MD Mundur dari Jabatannya sebagai Menko Polhukam: Ini Penting
"Ada dua yang utama, kelompok perempuan dan yang kedua adalah penyandang disabilitas. Tolong betul agar sekolah makin inklusi dan mereka tidak mendapatkan perlakuan yang diskriminatif," jelasnya.
Ganjar Pranowo juga menyoroti aspirasi kelompok buruh yang sempat bertatap muka dengan dirinya. Ganjar menilai kelompok buruh meminta dirinya untuk memantau kembali soal Undang-Undang Cipta Kerja.
"Kawan-kawan buruh kemarin bertemu dengan saya, tolong Pak, segera review undang-undang cipta kerja, karena ini yang perlu mendapatkan kesimbangan dengan nasib kami," katanya.
Baca juga: Slank Resmi Dukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024, Ajukan Syarat Revolusi Cinta
"Dan tentu saja pembangunan ini harus berorientasi kepada SDM atau manusia. Budi pekerti yang baik, sopan, toleran, tidak adikang, adigung, adiguno, sehingga mereka menjadi manusia yang lengkap."
Ganjar lalu menggarisbawahi keputusan Mahfud MD dari posisi Menkopolhukam sebagai contoh atau teladan dari pemimpin yang baik agar tak terjadi konflik kepentingan.
"Tentu saja, Bapak-Ibu, dalam politik kali ini, itu mesti diberikan contoh, demokrasinya harus lebih baik, demokratisasi berjalan baik, kemudian contoh atau teladan pemimpin yang juga baik, dan tidak ada konflik kepentingan seperti Pak Mahfud Contoh, kan dia mundur, agar ini membangun integritas yang baik," ungkapnya.