INDONESIATREN.COM - Kerusuhan antara suporter dan aparat kepolisan terjadi lagi di Indonesia. Kerusuhan tersebut terjadi di luar Stadion Gelora Joko Samudro setelah laga Gresik United melawan Deltras FC yang harus dikalakan oleh tim tamu dengan skor 1-2.
Kasi Humas Polres Gresik, Iptu Wiwit Mariyanto menjelaskan bagaimana kronologi kericuhan tersebut bisa terjadi.
"Kejadiannya bubaran sepak bola, Gresik kalah sama Deltras 2-1. Kemudian penonton pulang sampai bersih penonton, di parkiran ada beberapa suporter itu kepingin ketemu sama pihak official GU (Gresik United) pingin menanyakan kok bisa kalau arahnya ke situ," ucap Wiwit.
Wiwit menjelaskan pada saat itu pihak kepolisian sudah melakukan barikade di sekitar stadion.
Baca juga: Review HP Samsung Galaxy S23 FE, Kualitas Kamera Gak Diragukan, Penasaran?
Namun, suporter terus mendekat ke barikade yang dikhawatirkan akan membahayakan pemain Deltras FC yang pada saat itu belum bertolak dari stadion.
"Di situ sudah dipasang pagarnya, dijaga ndak bisa masuk. Akhirnya supoet ini sepeti kesetanan, akhirnya melempar batu atau apa," ujarnya.
Akibat lemparan batu dari suporter, akhirnya banyak korban berjatuhan termasuk Kabag Ops terkena lemparan dikepalanya.
"Akhirnya banyak korban berjatuhan, termasuk pak Kabag Ops kena lempar kepalanya. Terus beberapa anggota Polda kena lempar kepala, di situ tetap bertahan kami," sambungnya.
Baca juga: Tak Hanya Buahnya Saja, Ternyata Sari Apel dapat Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh
Dirasa sudah tidak bisa mempertahankan situasi, akhirnya polisi pun melakukan tindakan terukur di luar stadion dengan menembakan gas air mata.
"Dengan banyak suporter itu, kita tidak bisa mempertahankan situasi. Kalau dipertahankan banyak korabn, akhirnya diambil lah tindakan tadi. Tindakan terukur, di luar stadion," katanya.
Lebih lanjut, Wiwit menerangkan bahwa kericuhan tersebut tak berlangsung lama, sekitar 15 menit. (*)