Rutin Ngopi Tiap Hari? Ini Dampak Bagus dan Buruknya Bagi Kesehatan Tubuh

Selasa, 18 Jun 2024 18:56
Angga Ardiansyah, produsen kopi di Kota Sukabumi Istimewa

INDONESIATREN.COMNgopi, yang merupakan istilah umum dari “minum kopi”, jelas tak ada yang menyangkal kenikmatannya di dunia ini. Tak terkecuali di indonesia, yang sebagaimana dikutip dari akun Instagram (IG) @contextdotid, Selasa, 18 Juni 2024, memiliki 79 persen peminum aktif kopi. Mayoritas dari para peminum kopi ini, setidaknya ngopi satu kali dalam sehari.

Bila diklasifikasi persentase genetiknya, maka Gen X (kelahiran 1965-1980) yang ngopi sekali sehari berjumlah 42 persen. Jumlah ini jauh lebih banyak dari Gen X yang ngopi sebanyak dua atau tiga kali sehari, yang mencapai 27 persen, serta tujuh persen Gen X yang ngopi tiga kali sehari.

Baca juga: Untuk Sampai Diseruput Dengan Nikmat, Begini Jalan Panjang Yang Harus Ditempuh Secangkir Kopi

Sama dengan Gen X, jumlah Gen Y (kelahiran 1981-1996) yang ngopi sekali sehari juga sangat banyak, yakni 38 persen. Sementara, Gen Y yang ngopi dua-tiga kali sehari berjumlah 19 persen, dan tiga kali sehari sebanyak delapan persen.

Fakta serupa juga diperlihatkan Gen Z. Generasi kelahiran 1997-2012 ini tercatat memiliki 28 persen penikmat ngopi sekali sehari, 16 persen yang ngopi dua-tiga kali sehari, dan tujuh persen rutin ngopi tiga kali sehari.

Khusus bagi yang terbiasa ngopi tiga kali sehari, penyebabnya bisa jadi karena doyan dan juga kecanduan kopi. Di level kecanduan ini, para penyuka ngopi sesungguhnya adalah juga kecanduan kafein, yakni sejenis zat psikoaktif yang terdapat pada bahan konsumsi. Tak hanya di kopi, kafein diketahui juga terdapat pada teh, coklat, dan soda.

Kabar baik bagi penyuka ngopi yang sudah sampai di level kecanduan ini. Konsumsi rutin atas kopi atau kafein ini, ternyata dapat memicu pelepasan dopamin, yang punya efek baik bagi tubuh. Yakni, meningkatkan suasana hati, meredakan sakit kepala, serta mengurangi resiko terkena stroke, parkinson, dan alzheimer.

Kafein juga tergolong sebagai stimulan, yaitu sejenis obat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam waktu singkat. Stimulan inilah yang membuat penikmat ngopi tidak mengantuk setelah minum kopi.

Namun demikian, bila konsumsi kopinya terlalu berlebihan, kafein juga bisa mengakibatkan seseorang menjadi kecanduan atau ketergantungan secara fisiologis. Pecandu kafein yang tidak minum kafein dalam sehari, bisa merasakan dirinya kelelahan, tidak fokus, menurun kinerjanya dalam bekerja, serta menjadi mudah tersinggung.

Gejala yang dirasakan akibat kecanduan kafein ini juga beragam, mulai dari meningkatnya tekanan darah, mengalami masalah tidur, gemetar, pusing, sakit kepala, gugup, hingga jantung berdebar kencang dan kelainan detak jantung lainnya.

Jadi, agar tetap nikmat dan menyehatkan, ngopi-lah dengan sewajarnya saja, jangan berlebihan, agar tidak kecanduan. (*)

Berita Terkini