INDONESIATREN.COM - Bila tak ada aral melintang, pada Sabtu, tiga pekan mendatang, tanggal 26 April 2025, mulai pukul 19:00 WIB, sebuah acara bertajuk “An Evening With New Panbers” akan dihelat di New Viva Entertainment, Pasar Segar Cinere, Ruko RB 1 & 2, Cinere, Depok. Dengan harga tiket masuk mulai (HTM) Rp 75.000 per orang, acara ini diperuntukkan bagi penggemar dan penikmat musik Indonesia, khususnya pecinta lagu-lagu Panbers. Pemesanan tiket dapat dilakukan melalui http://www.loket.com/event/an-evening-with-panbers-f4344, atau kontak ke Daud DJ di nomor 087877336366.
Pemuda-pemudi Tanah Air yang tumbuh besar pada era 1980-1990-an, tentu paham betul, apa dan siapa itu Panbers. Grup musik ini dibentuk pertama kali pada 1957, dengan beranggotakan empat kakak-adik, putra dari J.M.M. Panjaitan, yakni Benny Panjaitan, Hans Panjaitan, Doan Panjaitan, dan Asido Rohana Panjaitan. Dengan formasi ini pula, pada 1963, di Surabaya, grup musik ini resmi berdiri dengan nama Panjaitan Bersaudara.
Baca juga: Info Lowongan Kerja Versi Ke-105
Nama ini lalu disingkat menjadi Panbers sejak 25 Januari 1969, saat keempat personil itu sudah berada di Jakarta. Kala itu, Benny, selaku vokalis utama dan leader, bertugas memainkan gitar lead dan rhythim, bas, keyboard, piano harmonika, dan tamborin. Aksi Benny ditopang oleh Hans Panjaitan (gitar lead dan rhytim, bas, keyboard, piano, tamborin, dan vokal); Doan Panjaitan (bas, keyboard, tamborin, dan vokal); serta Asido Panjaitan (drum dan vokal).
Seiring waktu, pada awal 1990-an, formasi empat personil itu bertambah satu orang, dengan masuknya bassist baru bernama Maxi Pandelaki. Kehadiran Maxi membuat Doan, yang semula sebagai bassist, jadi lebih fokus memainkan alat musik keyboard.
Baca juga: Info Lowongan Kerja Update Ke-104
Formasi lima personil itu tetap dipertahankan sepeninggal Hans Panjaitan, yang wafat pada 12 Maret 1995. Posisi Hans sebagai gitaris diisi oleh Hans Noya. Selanjutnya, pada 1994, formasi Panbers sempat pula bertambah menjadi enam orang, dengan masuknya musikus biola (violis), Hendri Lamiri.
Panjaitan Bersaudara (Panbers) formasi awal: Benny, Hans, Doan, dan Asido
Kini, dari seluruh personil Panbers formasi awal, praktis tinggal tersisa satu orang, yakni Asido Panjaitan. Hans, Doan, dan Benny telah berpulang ke Haribaan Sang Pencipta. Walau demikian, kiprah musik Asido tak surut. Bersama Ucup (bass), Maxi (keyboard), Ade Panjaitan (gitar), serta Johan dan Mario (vokalis), Asido melanjutkan kiprah Panbers dengan grup band bentukan baru bernama New Panbers.
Baca juga: Info Lowongan Kerja Update Ke-103
Saat ditemui di Kompleks Panbers, Ciledug, Tangerang, Banten, 25 Februari 2025, Asido mengaku rutin manggung bersama grupnya itu di dalam dan luar kota Jakarta. “Jadi, saya yang meneruskan (Panbers). Namanya New Panbers. Di saat ini, New Panbers ini sudah sering main, baik di dalam kota maupun di luar kota, karena banyak sekali kafe sekarang itu menyenangi lagu-lagu legend. Jadi, mereka memakai Panbers untuk menghibur mereka,” tutur Asido, yang lahir di Jakarta, 1 Februari 1951.
Personil New Panbers (dari atas ke bawah): Ucup, Ade Panjaitan, dan Maxi
Berkat rutin tampil membawakan lagu-lagu Panbers, menurut Asido, banyak penyuka musik dari generasi milenial kini juga jadi penggemar Panbers. “Sudah ada bukti, bahwa milenial menyenangi lagu Panbers. Buktinya, waktu saya show di Bukittinggi, yang nonton itu anak muda. Anak muda yang di satu lapangan itu bernyanyi lagu-lagu Panbers. Kita juga kaget. Ternyata, milenial sudah menyukai Panbers,” ungkap Asido.
Baca juga: Info Lowongan Kerja Update Ke-102
Di luar kaum milenial, lagu-lagu Panbers jelas masih amat disukai oleh generasi yang lahir lebih dulu dari era tahun 1970-an hingga 1980-an. “Boleh dikatakan, mereka sudah lihat kita muncul saja, duduk saja, nggak usah nyanyi, mereka sudah senang. Jadi, saya mencoba untuk menghibur mereka, bernyanyi bersama, sambil mengingatkan lagu-lagu Panbers,” kata Asido, yang mengaku sangat berharap, Panbers tetap eksis selamanya di dunia musik Indonesia.
Demi tercapainya harapan itu, salah satu resep yang selalu dipertahankan Asido, adalah terbuka dalam soal keuangan dengan seluruh personil Panbers, dan kini New Panbers.
New Panbers formasi lengkap (atas), dan Asido Panjaitan (bawah)
“Saya tinggal sendiri di Panbers. Jadi, saya harus muter otak. Makanya, saya panggil teman-teman saya, supaya dapat membantu saya. Karena kalau saya yang menjalankan dengan ide daripada saya sendiri, akan tetap menjadi Panbers yang lama. Jadi, artinya, untuk mengubahnya susah, kalau nggak ada teman-teman,” ujar Asido.
“Yang terpenting adalah, bersama teman, saling percaya-mempercayai dan keterbukaan, terutama bidang keuangan. Karena keuangan ini menjadi sumber daripada keributan. Kurang dikit, dia marah. Jadi, harus terbuka bersama. Sampai saat ini, saya nggak pernah ribut karena keuangan,” tegas Asido. (*)