INDONESIATREN.COM - Mamah Dedeh mendapat pertanyaan dari seorang jamaahnya mengenai menantu yang dinilai keras kepala. Lantas, bagaimana mertua harus bersikap?
Hubungan antara menantu perempuan dan ibu mertua kerap menjadi perbincangan di kalangan masyarakat.
Tak sedikit orang yang meyakini akan adanya konflik apabila keduanya tinggal bersama.
Hal tersebut disebabkan oleh intensitas bersinggungan dalam keseharian sehingga terjadi gesekan dalam pendapat atau hal lainnya.
Baca juga: Ini Cara Menghadapi Permasalahan dalam Hidup Menurut Ustadz Adi Hidayat: Solusinya Begini...
Inilah yang berkecamuk dalam benak seorang jamaah wanita paruh baya di acara ceramah ‘Siraman Qolbu Bersama Mamah Dedeh’.
Ia pun mengajukan pertanyaan dari sudut padang seorang ibu mertua tentang menantu yang dinilai keras kepala dan susah diatur.
Video pertanyaan dari seorang jamaah kepada Mamah Dedeh diunggah dalam kanal YouTube MNCTV OFFICIAL, Kamis, 11 Januari 2024.
“Bagaimana ketika ada mantu yang keras kepala, sebagai mertua itu bagaimana? Karena setiap diberi masukan selalu ngeyel, apabila diberi nasihat selalu ngeyel,” tanya seorang ibu berkerudung ungu.
Mendengar pertanyaan itu, Mamah Dedeh langsung bangkit dari tempat duduknya dan beri jawaban menohok untuk si penanya.
“Makannya, sebelum anak kita dinikahi, lihat dulu mana calon besan kita, mana calon mantu kita, dinilai dulu, cocok enggak,” jawabnya, dikutip Indonesia Tren, Sabtu, 13 Januari 2024.
Menurut Mamah Dedeh, seorang ibu yang hendak menikahkan putranya harus mengetahui lebih dulu karakter wanita yang akan menjadi calon menantunya.
Penilaian sebelum menikah perlu dilakukan untuk mengetahui kecocokan antara putranya dengan si calon istri. Terlebih lagi, keselarasan antara ibu mertua dan calon menantu juga perlu dipertimbangkan.
“Kalau cocok dikawinkan, kalau enggak cocok ngapain dikawinin? Emang enggak kenal sebelum jadi mantu?” katanya.
Pendakwah berusia 72 tahun itu menyampaikan, jangan sampai seorang mertua menyesal ketika sudah memiliki menantu. Sebab, sejak awal keluarganya sudah menentukan sesuai dengan kesepakatan.
“Kalau saya yang penting anak lak-laki gue bahagia. Anak laki-laki gue aja seneng punya bini ngeyel. Ngapain kita mertua yang repot? Ini dia nih yang membuat menantu dan mertua ribut mulu,” ucap Mamah Dedeh.
Sebagai penutup, ia berpendapat bahwa yang terpenting anak lelakinya bahagia dengan seorang perempuan pilihannya.
“Wong dia milih dia (sebagai istri). Ya, sudah, kita doakan. Begitu, bu,” ujarnya. (*)