Diduga Keracunan, Bocah Perempuan 9 Tahun di Sukabumi Meninggal Dunia

Selasa, 11 Jun 2024 21:46
    Bagikan  
Diduga Keracunan, Bocah Perempuan 9 Tahun di Sukabumi Meninggal Dunia
Istimewa

Korban keracunan makanan di Sukabumi masih menjalani perawatan medis

INDONESIATREN.COMSeorang bocah perempuan sembilan tahun bernama Nasfia, asal Desa Mekartanjung, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, dikabarkan meninggal dunia, diduga akibat keracunan makanan. Sebelum meninggal, korban sempat mendapat rujukan pada Senin, 10 Juni 2024, dari Puskesmas Curugkembar ke RSUD Sagaranten.

“Informasinya, (yang meninggal) warga Curugkembar. Yang bersangkutan belum dilakukan observasi, apakah karena penyakit penyerta atau apa. Masuknya (ke RSUD Sagaranten) karena perawatan keracunan. Masuknya kemarin (Senin, 10 Juni 2024) di RSUD Sagaranten," kata Camat Sagaranten, Ridwan Agus Mulyawan, Selasa, 11 Juni 2024.

Baca juga: Usai Santap Nasi Boks di Acara Syukuran Pra Nikah, Puluhan Warga Sagaranten Sukabumi Diduga Keracunan



Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman, juga membenarkan kabar tersebut. “Korban infomasinya dirujuk ke RSUD Sagaranten. Satu jam kemudian, ada informasi dari keluarganya. Saya bertanya ke Kepala Puskesmas soal keterangan kematian, untuk menyelidiki penyebab kematian,” kata Andi.

Andi menjelaskan, pihaknya belum memastikan penyebab kematian korban, apakah karena memang keracunan atau bukan. Termasuk jenis bakteri yang diidap korban, hingga menyebabkan kematian, apakah Escherichia Coli (E.Coli) atau jenis lain.

"Kami masih bingung soal penyebab (kematian korban). Keracunan itu, kalau memang (penyebabnya) E.Coli, waktunya (perawatan) empat jam sebenarnya bisa tertolong. Tapi, kalau dia punya (riwayat) penyakit penyerta, misal jantung atau gagal ginjal, itu bisa cepat (prosesnya). Dari empat jam tadi, jadi satu jam," ungkap Andi.


Baca juga: Diduga Keracunan Hidangan Syukuran, Puluhan Warga Kampung Cikiwul Lebak Sukabumi Dirawat di RSUD Sekarwangi

Barusan saya minta keterangan ke kepala puskesmasnya. Katanya, sempat ditangani. Katanya, korban memburuk, lalu kejang. Saya kan tanya, apakah dia punya penyakit apa. Karena yang lain belum ada keracunan sampai menimbulkan kejang. Hanya pasien itu yang kejang,” tutur Andi.

Andi menambahkan, korban meninggal dunia usai mendapat rujukan ke rumah sakit. “Setelah satu jam mndapat rujukan, korban meninggal dunia. (Peristiwa) Ini masih kami dalami,” ujar Andi.

Diberitakan sebelumnya, keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi. Korban berasal dari dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi, yakni 55 orang di wilayah Kecamatan Sagaranten dan 28 orang di wilayah Kecamatan Curugkembar. Belasan korban lainnya berasal dari Kabupaten Cianjur.

Camat Sagaranten, Ridwan Agus Mulyawan, membenarkan dugaan keracunan makanan itu, yang terjadi seusai warga menyantap hidangan nasi boks, dalam sebuah acara syukuran pra pernikahan di Kampung Cimanggir, RT 002/RW 001, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten, Minggu, 9 Juni 2024.

Korban hingga saat ini mencapai 55 orang. Sementara, dari 45 warga, terdata merasakan keluhan yang sama, yaitu mual, muntah, mencret, lemas, serta demam,” kata Ridwan, Senin, 10 Juni 2024.

Ditambahkan Ridwan, saat ini sebanyak 15 korban sedang ditangani di RSUD Sagaranten, 15 orang di Puskemas Sagaranten, dan sisanya masih menjalani observasi di rumah sebanyak 10 orang.

Ridwan menyebutkan, menu makanan yang disuguhkan dalam bentuk nasi boks, berisi nasi merah, buncis, mie, dan daging ayam. "Sampel makanan yang dicurigai sudah diambil (untuk diperiksa), ujar Ridwan.

Kami bersama Kapus Sagaranten, survailans Puskemas, Kesling, dan promkes Puskemas, Polsek Sagaranten, juga Kadus Desa Pasanggrahan, dan Ketua RT setempat, turun langsung ke lokasi,” tutur Ridwan. (*)

 

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Kasus Pembunuhan Perempuan di Gegerbitung Sukabumi Terungkap, Pelakunya Sepasang Kekasih
Periode Mei-Juni 2024, 21 Tersangka Kasus Narkoba dan Obat Keras Terbatas Diringkus Polres Sukabumi
Dirubung Banyak Semut, Mayat Lelaki Tanpa Identitas Ditemukan di Dusun Anggayuda Sukabumi
Terdampar di Perairan Tegalbuleud, 28 WNA Diamankan di Lapas Warkir Sukabumi
Rastya Mutiarani Zahra, Kepala Sekolah-Guru Penggerak-Dosen Berprestasi Siap Maju sebagai Cawabup Sukabumi
Upacara Laporan Raport di Polres Sukabumi Kota: 23 Bintara Polri dan 1 ASN Naik Pangkat
Pada Hari Bhayangkara 1 Juli, Pelaku Jambret HP di CFD Jakarta Ditangkap di Jampang Kulon Sukabumi
Upacara Megah di Polres Sukabumi, Sejumlah Anggota Naik Pangkat dan Pensiun
Diduga Depresi Akibat Sakit dan Cerai dengan Istri, Lelaki 49 Tahun di Sukabumi Gantung Diri
Mutasi Pejabat Jelang Pilkada, Plt. Bupati Mimika Terancam Sanksi Pidana?
Syukuran Hari Bhayangkara ke-78, Polres Sukabumi Kota Berikan Puluhan Piagam Penghargaan
Peringati HUT Bhayangkara ke-78, Kapolres Sukabumi: “Polri Harus Dicintai dan Dibanggakan Masyarakat”
Meriahkan Hari Bhayangkara ke-78, Puluhan Pocil Tampilkan Atraksi di Lapang Merdeka Sukabumi
Asjap Kian Mantap, Partai Golkar Siapkan Kemenangan di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024
Sambut Hari Bhayangkara ke-78, Polres Sukabumi Gelar Doa Lintas Agama Secara Virtual
Jumat Berkah Jelang Hari Bhayangkara ke-78, Polres Sukabumi Gelar Jalan Santai dan Senam Bersama
Jelang Hari Bhayangkara ke-78, Kapolres Sukabumi Kunjungi 3 Anggota yang Sedang Sakit
Kasus Teguk Minuman Beralkohol Kadar 70 Persen di Cisaat Sukabumi: Tiga Pemuda Meninggal Dunia
Sambut Hari Bhayangkara ke-78, Polres Sukabumi Kota Tanam Serentak 1.100 Bibit Pohon
Cegah Stunting, Polres Sukabumi Bersama IDI dan Dinkes Berikan Makanan Bagi 400 Anak