INDONESIATREN.COM - Polres Tasikmalaya belum bisa memastikan pihaknya akan melakukan proses ekshumasi terhadap bayi prematur yang meninggal dunia diduga malapraktik di Klinik Alifa atau tidak.
"Kami akan mendalami atau mengkaji apakah diperlukan ekshumasi terhadap bayi tersebut, untuk mengetahui penyebab kematian," kata Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Fetrizal pada Rabu, 22 November 2023.
Saat inim polisi masih melakukan proses penyeledikan terhadap pihak terkait. Sehingga, proses ekshumasi harus dilaksanakan atau tidak, Fetrizal belum bisa memastikan.
"Kami masih melakukan proses penyelidikan apakah hal tersebut diperlukan dalam proses penyelidikan ini atau tidak," ujarnya.
Baca juga: Geni Faruk Beri Jawaban Tentang Hubungan Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid, Ini Katanya
Diwartakan sebelumnya, Polres Tasikmalaya mulai melakukan penyelidikan terhadap tiga bidan dan pemilik Klinik Alifa. Penyelidikan itu dilakukan imbas dugaan malapraktik yang terjadi klinik tersebut hingga menyebabkan seorang bayi prematur meninggal dunia.
"Bidan menangani bayi tersebut sudah kami lakukan pemeriksaan termasuk pemilik klinik sudah kita mintakan keterangan," kata Fetrizal.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, polisi memastikan kabar mengenai bidan Klinik Alifa melarikan diri seusai meninggalnya bayi laki-laki diduga karena maladministrasi, tidaklah benar.
"Jadi untuk kabar atau berita yang menyampaikan bahwa pemilik klinik kabur, ini dapat kami bantah," ujarnya.
Baca juga: Namanya Dihapus dari KK Nikita Mirzani, Lolly Pamer Kiriman Uang dari Antonio Dedola
Selain memeriksa pihak Klinik Alifa, polisi akan menghimpun informasi dari lembaga terkait, Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Kemudian, rumah sakit yang sempat menangani bayi tersebut sebelum dinyatakan meninggal dunia.
"Kami akan melakukan pemanggilan terhadap pihak IDI, pihak rumah sakit maupun pihak terkait yang ada kaitannya dengan perkara tersebut," kata dia.
Fetrizal mengaku pihaknya pertama kali menerima laporan dugaan malapraktik di Klinik Alifa. Kendati baru pertama, polisi akan menelusuri ada atau tidaknya kejadian serupa tapi tidak terlaporkan yang terjadi di klinik tersebut.
"Kalau informasi yang kami dapat sementara, ini baru pertama kali kejadian tersebut terjadi di klinik di Kota Tasikmalaya," tutupnya.(*)