INDONESIATREN.COM - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian memastikan Nyamuk Wolbachia aman bagi manusia.
"Dari hasil analisis risiko yang dilakukan, program ini terbukti aman sampai 30 tahun mendatang," kata Anhar pada Sabtu, 25 November 2023.
Sebab, menurutnya, Nyamuk Wolbachia terbukti bisa menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia.
Wilayah Yogyakarta yang menjadi tempat percontohan pertama Nyamuk Wolbachia di Indonesia, membuktikan penurunan kasus DBD.
Anhar berujar, penurunan angka kasus DBD di Yogyakarta mencapai 70 persen.
"Kota pertama yang mengimplementasikan inovasi ini adalah Yogyakarta. Dari penelitian dan implementasi Wolbachia di sana, kasus DBD bisa turun sampai 70 persen," ujarnya.
Sementara saat ini, telur Wolbacia sudah disebar ke Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung.
Anhar mengatakan, bibit Wolbachi yang disebar sebanyak 123.000-154.000 telur. Telur-telur itu ditempatkan dalam 308 ember.
Baca juga: Kemarau Panjang di Jabar Segera Berlalu, Bey Machmudin Tak Ingin Irigasi Sawah Tersendat
Nantinya, program ini akan melewati beberapa fase. Anhar menjelaskan, fase pertama yakni penyebaran selama 6 bulan, kemudian disusul fase pengaruh sekitar 1-2 tahun kemudian.
Dia berharap, program Nyamuk Wolbachi dapat menekan kasus DBD di Kota Bandung.
Meski begitu, implementasi ini bukan berarti menggantikan seluruh upaya pencegahan DBD yang ada.
"Program Wolbachia ini, untuk mencegah terjadi peningkatan kasus DBD di Kota Bandung," ucapnya.(*)