INDONESIATREN.COM - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan pemeriksaan dan investigasi lapangan di lokasi ledakan tabung gas Compressed Natural Gas (CNG) di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, Kampung Lodaya Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Rabu, 29 November 2023.
Hasil investigasi sementara di lapangan, Investigator KNKT, Zulfikar menyebut bahwa insiden yang terjadi dikategorikan sebagai kecelakaan barang berbahaya. Apalagi, kata Zulfikar, ledakan gas CNG sampai menyebabkan korban jiwa dan kerusakan material. Sehingga perlu dilakukan investigas langsung oleh KNKT.
“Ini hari pertama kami melakukan investigasi di lokasi kejadian. Ditemukan banyak dampak bekas ledakan. Ledakannya bisa sampai 200 bar. Artinya bisa merusak area sekitar radius 50 meter dari titik ledakan,” kata Zulfikar kepada awak media.
Baca juga: Apa Itu Gas CNG? Pemicu Ledakan di Jalan Raya Sukabumi-Bogor
Lanjut Zulfikar, Tim KNKT masih mengumpulkan semua keterangan untuk dijadikan sebagai bahan investigasi dan edukasi kepada masyarakat. Menurutnya, dalam situasi semacam ini sudah seharusnya warga langsung dievakuasi dengan jarak sekitar 50 meter sebelum terjadi ledakan.
“Kita juga berusaha melakukan antisipasi pencegahan, bilamana ada kebocoran. Karena gas CNG ini jika ada bocor tidak berbau. Tidak seperti LPG apabila terjadi bocor akan ketahuan atau tercium baunya. Kalau gas CNG bocor tidak akan tercium baunya. Artinya ada risiko juga bila terjadi kebocoran yang bisa mengakibatkan ledakan seperti ini,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Truk muatan tabung gas Compressed Natural Gas (CNG) bernomor polisi B 9496 SYX meledak di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, tepatnya di Kampung Lodaya Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Senin, 27 November 2023 sekitar pukul 17.40 WIB.
Diketahui, truk Isuzu warna putih tersebut membawa muatan puluhan tabung gas CNG. Truk saat itu melaju dari arah Bogor menuju Sukabumi saat kondisi jalan sedang padat.