INDONESIATREN.COM - Demi melahirkan wirausaha baru di lingkungan pondok pesantren, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita mengunjungi Pesantren di Sukabumi pada Kamis, 30 November 2023.
Dengan program Santripreneur Ditjen IKMA ini, Kemenperin memberikan bantuan berupa mesin pengolahan limbah ternak menjadi biogas dan pupuk organik ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darussyifa Al Fitroh yang berada di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
Menurutnya, sejak 2012 hingga 2035, Indonesia diperkirakan memasuki masa bonus demografi pada periode puncak antara 2020-2030.
"Jumlah penduduk usia produktif yang besar menyediakan sumber tenaga kerja, pelaku usaha, dan konsumen potensial yang sangat berperan dalam percepatan pembangunan, makanya bonus demografi harus dikelola dengan baik. Sehingga untuk mengurangi kesenjangan kompetensi yang dimiliki oleh calon tenaga kerja dengan kebutuhan industri," kata Reni di Sukabumi pada Kamis, 30 November 2023.
Baca juga: Sadis! Aksi Demonstrasi Buruh di Cikarang Bekasi Berujung Ricuh dan Memakan Korban
Reni menyatakan, berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag), jumlah pondok pesantren di Jawa Barat 12.121 pesantren, Jabar merupakan Provinsi dengan jumlah pesantren terbanyak dari total di Indonesia diperkirakan mencapai 39.167 yang tersebar di seluruh provinsi dengan total jumlah santri sekitar 4.847.197 orang saat Semester II tahun 2023.
"Dengan jumlah pondok pesantren dan santri yang cukup besar, pondok pesantren memiliki potensi yang strategis untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional, juga berperan strategis dalam mendukung pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia," tuturnya.
Adapun program Santripreneur itu memiliki kurikulum kejuruan atau kewirausahaan, dengan jenis kegiatannya yakni bimbingan teknis produksi, fasilitasi mesin atau peralatan, Materi kewirausahaan dan digital marketing yang diberikan sesuai dengan potensi dan kebutuhan masing-masing di Pondok Pesantren.
"Melalui program Santripreneur ini, Pondok Pesantren dapat turut berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan ekonomi daerah dan nasional, kami turut mendorong ekosistem pondok pesantren sebagai peluang untuk menumbuhkan para pelaku wirausaha baru dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki melalui program Santripreneur,'' jelasnya.(*)