INDONESIATREN.COM - Jumlah kasus Covid-19 di DKI Jakarta mengalami penambahan yang cukup signifikan pada 27 November hingga 3 Desember 2023.
Pada periode tersebut, kasus positif di DKI Jakarta bertambah sekitar 30 sampai 40 persen daripada periode 20 hingga 26 November 2023.
Dengan kondisi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar), Wahyu Mijaya mengaku sudah berkomunikasi dengan Kantor Cabang Dinas (KCD) untuk melakukan langkah antisipasi sebaran Covid-19 di sekolah, terutama di satuan pendidikan yang berada di dekat DKI Jakarta.
"Kami lakukan komunikasi melalui cabang dinas agar mengantisipasi di satuan-satuan pendidikan di sekolah-sekolah," kata Wahyu saat dikonfirmasi wartawan pada Kamis, 7 Desember 2023.
Baca juga: Indonesia Alami Lonjakan Covid-19, Prof Zubairi Minta Masyarakat Terapkan Protokol Kesehatan
Dia menambahkan, seluruh KCD Disdik harus memfungsikan berbagai perangkat yang dulu pernah digunakan semasa Pandemi Covid-19.
"Kita sudah memiliki pengalaman bagaimana memfungsikan berbagai perangkat (semasa pandemi Covid-19)," ucapnya menambahkan.
Apabila, peserta didik terindikasi memiliki gejala Covid-19, satuan pendidikan harus bergerak dengan cepat. Sehingga, sebaran Covid-19 di sekolah dapat diantisipasi pihaknya lebih awal.
"Misalkan ada siswa yang terindikasi, sekolah yang langsung mengingatkan, kemudian yang menggunakan masker, dan lain sebagainya," ujarnya.
Baca juga: Sudah Terima Berkas Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Subang, Kejati Jabar: Masih Belum Lengkap!
Dengan demikian, Wahyu mengimbau 13 KCD agar menyampaikan ke seluruh satuan pendidikan agar sama-sama melakukan langkah antisipatif Covid-19. Kemudian, penerapan protokol kesehatan (prokes) harus kembali dijalankan.
"Kami coba mengingatkan melalui 13 cabang dinas untuk disampaikan ke satuan pendidikan. (Prokes) tetap dijalankan," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Vini Adiana Dewi mengaku satuan tugas (Satgas) Covid-19 di Jabar belum berhenti bekerja.
Dinkes Jabar juga masih melakukan pendataan kasus Covid-19 baru di seluruh rumah sakit. Pada 2022, angka Covid-19 di Jabar mencapai 14,4 persen sedangkan 2023 hanya berkisar 0,59 persen.
Baca juga: Jokowi: Tahun Depan, Indonesia Butuh Investasi Bernilai Ribuan Triliun Rupiah
Meski begitu, Vini tidak merincikan berapa angka pastinya. Dia hanya menyebutkan hasil perhitungan itu berdasarkan keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR).
"Kami pantau terus terus setiap hari keberadaan pasien-pasien Covid-19 ini," kata Vini saat dikonfirmasi pada Selasa 5 Desember 2023.
Menurutnya, pencegahan sebaran kasus Covid-19 ini dalam dengan Monkeypox maupun Mycoplasma Pneumonia yaitu penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Pencegahannya masih sama, tetap PHBS. Seperti Monkeypox, Mycoplasma Pneumonia, itu sebetulnya hubungannya masih sama dengan Covid-19," tuturnya.(*)