INDONESIATREN.COM - Di beberapa daerah, terdapat sejumlah ruas jalan berjuluk jalur maut. Satu di antaranya yakni Jalan Parung Panjang Kabupaten Bogor.
Bukti terbaru, belum lama ini, pasangan ibu-anak mengembuskan nafas terakhirnya karena tertimpa truk tambang pengangkut pasir yang terguling.
Tentu saja, peristiwa tragis Parung Panjang yang menewaskan ibu-anak itu menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
Bey Triadi Machmudin, Pejabat (Pj) Gubernur Jabar, merespon peristiwa itu. Upaya penanganan aktivitas truk tambang Parung Panjang yang pertama, jelasnya, yaitu berkoordinasi.
Baca juga: Publik Bandung Wajib Waspada, Kasus Covid-19 Marak Lagi, Bertambah 100 Persen
Bey Triadi Machmudin mengaku mengetahui pemicu permasalahan Parung Panjang. Yaitu, ungkapnya, kedisiplinan petugas dan jam operasional truk tambang, yakni setiap pukul 22.00 WIB-05.00 WIB.
Pihaknya, tegas dia, meminta adanya fasilitas bagi truk tambang untuk parkir. Selain itu, sambung dia, juga dilengkapi Penerangan Jalan Umum (PJU). Termasuk, ucapnya, usia pengemudi truk tambang, yang masih dalam pembahasan.
Bey Triadi Machmudin meneruskan, koordinasi pencegahan terulangnya kecelakaan di ruas jala yang menjadi akses Kabupaten Bogor-Kabupaten Tangerang.
Di antaranya, dengan Pemprov Banten. Targetnya, ujar dia, pertemuan itu menghasilkan putusan pada pekan depan.
Hasil pembicaraan soal polemik Jalan Parung Panjang ini pun melibatkan transporter truk dan pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang ditebitkan Pemerintah Kabupaten (Pwmkab) Bogor.
Sedangkan jam operasional truk tambang, tambahnya, secara disiplin, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menerapkan aturan.
Upaya berikutnya, tutur Bey Triadi Machmudin, pihaknya pun membentuk satuan tugas. "Bahkan, kami pun membentuk saber pungli," tuturnya.
Bey Triadi Machmudin mengimbuhkan, seandainya terjadi pelanggaran, semisal truk pengangkut yang over capasity, wajib ada tindakan tegas. Umpamanya, pencabutan izin.
Baca juga: Nahas, Ibu dan Anak Tewas di Parung Panjang Bogor, Gara-Gara Tertimpa Truk Tambang
Pasalnya, truk yang over capacity, ucap Bey Triadi Machmudin, tidak hanya membahayakan para pengendara dan masyarakat, tetapi juga merusak fasilitas infrastruktur.
Acmad Ru'yat, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jabar, menyatakan, pihaknya meminta Pemprov Jabar agar lebih responsif menangani persoalan Parung Panjang. (*)